Sejumlah produser film Indonesia resmi membentuk organisasi Asosiasi Produser Film Indonesia, disingkat Aprofi, lewat kongres yang diselenggarakan pada 17 Oktober 2013, di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan.
Asosiasi ini lahir dari kebutuhan dan aspirasi para produser Indonesia untuk ikut memberikan kontribusi pada pengembangan industri film Indonesia dalam berbagai aspek, mulai dari pemetaan potensi perfilman Indonesia, regulasi kebijakan yang lebih menguntungkan, pengembangan kualitas sumberdaya manusia, hingga promosi dan bentuk-bentuk kerjasama Internasional yang lebih baik.
Pembentukan asosiasi ini adalah kelanjutan dari deklarasi yang dilakukan oleh para produser tanggal 2 September 2013 lalu (saat itu masih bernama APSI) yang dilaksanakan di Gedung Sapta Pesona Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama delapan asosiasi profesi perfilman lainnya.
Dihadiri 26 produser film Indonesia, agenda utama Kongres pertama ini adalah penyusunan dan pengesahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang akan dijadikan pedoman Aprofi. Beberapa poin yang secara intensif dibahas pada pertemuan kali ini antara lain mengenai definisi-definisi, visi dan misi, hingga syarat-syarat keanggotaan.
Salah satu poin penting yang disepakati adalah bahwa Aprofi bukan perkumpulan perusahaan atau rumah produksi film, melainkan perkumpulan individu-individu berprofesi produser film Indonesia, terlepas yang bersangkutan tergabung dalam perusahaan/ rumah produksi atau tidak.
Aprofi ini juga telah menyusun perangkat organisasi yang terdiri dari Dewan Pengurus dan Dewan Pertimbangan. Dewan Pengurus kemudian akan membentuk seluruh tim Pengurus inti lainnya. Sedangkan Dewan Pertimbangan menjadi badan konsultasi bagi Dewan Pengurus.
Terpilih Dewan Pengurus dan Dewan Pertimbangan untuk masa tugas 2013-1016. Dewan Pengurus diketuai oleh Sheila Timothy, bersama dengan Mandy Marahimin dan Fauzan Zidni. Sedangkan Dewan Pertimbangan terdiri dari Mira Lesmana, Shanty Harmayn, dan Erwin Arnada.
Aprofi masih menyisakan agenda untuk pertemuan selanjutnya, antara lain pemantapan AD/ART, administrasi keanggotaan, penyusunan program kerja, dan pembentukan sekretariat.
Aprofijuga akan bekerja sama dengan para stakeholder perfilman dan Pemerintah, khususnya Kementrian yang terkait, untuk terus berusaha mengembangkan potensi perfilman Indonesia, baik dalam skala nasional ataupun internasional.