Haji Incik Muhammad Damsyik, aktor yang juga terkenal dengan kemampuannya dalam dansa ballroom, pagi 3 Februari 2012 pada pukul 00.57 WIB, menghembuskan nafas terakhirnya di RS Puri Cinere, Jakarta Selatan. Pada 12 Januari 2012 lalu, almarhum sempat masuk RS MMC Kuningan, Jakarta, dengan diagnosa awal penyakit demam berdarah, namun sempat membaik. Hasil analisa dokter menunjukkan bahwa penurunan kekebalan tubuhnya disebabkan oleh sumsum tulang belakangnya tidak menghasilkan antibodi lagi. Setelah disemayamkan di rumah duka di daerah Cinere, kakek dari 30 cucu ini dimakamkan di TPU Karet Bivak, siang ini setelah shalat Jumat.
Dalam dunia film, debut almarhum sebagai aktor dimulai pada tahun 1965 lewat film Langkah-langkah Di Persimpangan. Almarhum tercatat telah bermain dalam 82 judul film Indonesia sampai dengan tahun 2011 lalu. Pada tahun 1950-an almarhum terkenal sebagai penari dan juara dansa, salah satunya kejuaraan dansa internasional yang diadakan di Bangkok, Thailand. Ia juga mendirikan sekolah dansa (ballroom) dan Amerika Latin. Dalam film Bertamasja (1959) dan Apa Jang Kau Tjari, Palupi? (1969), ia bertindak sebagai penata tari. Kelahiran Teluk Betung tanggal 14 Maret 1929 ini kemudian terkenal dengan permainannya sebagai tokoh Datuk Maringgih pada sinetron Siti Nurbaya. Sinetron yang diangkat dari novel Marah Rusli ini disiarkan pada awal tahun 1990-an oleh TVRI.