Artikel/Berita Dari Lokakarya ke Bioskop

Ayu Riana dalam film Working Girls (5 Menit Lagi ah ah ah...)Berawal dari sebuah lokakarya dokumenter Project Change! yang diselenggarakan oleh Kalyana Shira Foundation (KSF), film dokumenter karya lima sutradara berjudul Working Girls kini hadir di bioskop Indonesia. Kelima sutradara yang terpilih dari lokakaryakelas ahliProject Change! 2009 ini adalah Sally Anom Sari, Sammaria Simanjuntak untuk film: Lima Menit Lagi ah ah ah..., Yosep Anggi Noen: Asal Tak Ada Angin, serta Daud Sumolang dan Nitta Nazyra C Noer: Ulfie Pulang Kampung. Kelima sutradara ini sebelumnya telah menjalani lokakarya selama lima hari. Mereka mempresentasikan ide cerita, dan akhirnya terpilih untuk memproduksi filmnya. Keseluruhan produksi difasilitasi oleh KSF yang bekerjasama dengan Ford Foundation.

Keberadaan film dokumenter yang minim sorotan adalah faktor utama mengapa KSF menyelenggarakan lokakarya khusus ini. "Film dokumenter masih banyak diidentikkan dengan reportase investigatif. Memang kenyataannya banyak film dokumenter di Indonesia yang seperti itu, padahal subjek dan alur cerita adalah unsur kekuatan dokumenter yang penting," ujar Nia Dinata, produser Working Girls.

Sammaria menceritakan proses yang ia jalani, "Pada awalnya saya mengirimkan proposal tentang subjek dan ide cerita yang ingin saya angkat, dari situ terpilih 28 pembuat film yang berkumpul untuk mengikuti lokakarya. Setelah lokakarya, terpilih delapan ide cerita yang kemudian diseleksi ulang dan menghasilkan tiga ide cerita yang sekarang ini."

Ia juga menjelaskan lokakaryayang dijalani, sangat berarti dalam mengembangkan ide cerita yang telah diambil. "Perubahan berarti yang saya rasakan adalah cara pandang dalam melihat perempuan dan masalah kemiskinan. Pada awalnya saya melihat Ayu, tokoh di film ini, memilliki mimpi menjadi penyanyi dangdut terkenal, pada akhirnya saya melihat dia adalah anak perempuan yang tidak memiliki pilihan," ujarnya. Dalam memproduksi filmnya, Sammaria tidak memilih sendiri kru intinya. "Kru inti dipilih oleh Teh Nia (Dinata). Mereka adalah pembuat film yang sudah profesional. Mereka sangat membantu saya dalam merealisasikan ide cerita film ini," jelasnya. Sammaria bersama dengan Sally sebelumnya telah memproduksi film fiksi panjang yang berjudul Cin(t)a pada tahun 2009.

Lokakarya Project Change! 2009 tersebut bukan yang pertama. Sebelumnya KSF sudah menyelenggarakan halserupa pada tahun 2008. Lokakarya2008 tersebut melahirkan film Pertaruhan yang dirilis tahun 2009 dan sempat diputar di Berlinale International Film Festival di tahun yang sama, dalam program Panorama. Perempuan dan problematika sekitarnya merupakan tema yang konsisten dipilih oleh KSF dalam dua tahun penyelenggaraan lokakarya dan produksi dokumenternya. Setelah memilih fokus perempuan dan tubuhnya pada film Pertaruhan, kini Working Girls hadir dengan fokus perempuan dan usaha mereka untuk keluar dari kemiskinan.

Working Girls pertama kali diputar di Jakarta International Film Festival (JiFFest) pada 1 Desember 2010 dalam format digital. Kendala dana membuat film ini hanya mencetak tiga kopi film 35mm. Selain diputar di jaringan bioskop 21 dan Blitz Megaplex Jakarta, film ini sudah sempat menjalani roadshow ke Malang, Yogyakarta, dan Bandung. Nia berharap agar roadshow selanjutnya dapat mengunjungi daerah-daerah lainnya di Indonesia.