Festival Film Purbalingga (FFP) ke-7 digelar selama sebulan sejak 27 April hingga 25 Mei 2013 di Banyumas Raya. Festival rutin yang dijalankan oleh Cinema Lovers Community (CLC) ini akan memutar sekumpulan film pendek dan film panjang dalam Program Layar Tanjleb (layar tancap), Kompetisi Pelajar Banyumas Raya, Non-Kompetisi untuk Nasional, dan Program Khusus.
Layar Tanjleb sendiri akan berjalan sampai dengan tanggal 19 Mei. Setelah itu, program ini dilanjutkan dengan pemutaran di Hall FFP (Aula Hotel Kencana, Purbalingga) pada tanggal 22-24 Mei 2013. Festival ditutup dengan malam penghargaan pada keesokan harinya.
“Masyarakat yang hidup di daerah terpencil pun mempunyai hak untuk mengakses film-film berkualitas,” jelas Bowo Leksono, Direktur FFP. Kesempatan seluas-luasnya untuk menonton film bagi masyarakat Banyumas Raya menjadi pertimbangan untuk membuka festival tahun ini di Grumbul Panyatan, Desa Gunungwuled, Kecamatan Rembang.
Program Layar Tanjleb akan berjalan di 18 desa yang tersebar di Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, Cilacap, dan Banyumas. Layar Tanjleb mengambil tempat di suatu area, pertigaan, perempatan, halaman rumah, atau lapangan bola untuk mengundang publik luas berpartisipasi. Salah satu film panjang yang akan diputar adalah hasil restorasi film Lewat Djam Malam.
FFP ditujukan untuk membangun kultur baru menonton film bagi masyarakat Purbalingga dan Banyumas Raya pada umumnya, serta sebagai ruang laboratorium pendidikan dengan film sebagai media penyampai. Kampanye film nasional pada masyarakat desa, menurut Bowo, sangat efektif dengan Program Layar Tanjleb. “Kenyataan ini terus memantapkan kami untuk kembali menggelar layar tanjleb keliling di festival tahun ini. Keterlibatan masyarakat dari kalangan pemuda di mana layar dibentangkan menjadi penting mengantarkan tontonan alternatif yang mendidik,” ungkapnya.
Program Kompetisi merupakan program utama FFP 2013. Tujuannya untuk terus menggairahkan dan memajukan para pembuat film pendek pelajar se-Banyumas Raya dengan kategori fiksi dan dokumenter. Ada 43 film pelajar se-Banyumas Raya untuk Program Kompetisi yang masuk ke meja penyelenggara. Rinciannya: 33 film fiksi dan 10 film dokumenter. Dewan Juri akan memilih satu film terbaik kategori fiksi dan satu film terbaik dokumenter. Selain itu ada kategori film fiksi favorit penonton dan film dokumenter favorit penonton. Tidak seperti tahun lalu, kali ini film karya pelajar SMP Purbalingga tidak ikut serta. Penyelenggara menganggap belum terjaringnya karya SMP ini sebagai pekerjaan rumah bersama.
Pada Program Non-Kompetisi, FFP mengundang beberapa karya film pendek dan panjang berkualitas untuk turut menyemarakkan festival. Keseluruhan ada sekitar 50 materi film yang akan menghiasi Festival Film Purbalingga 2013.
Program Khusus festival kali ini kembali memberikan Penghargaan Khusus “Lintang Kemukus”. Penghargaan ini diberikan kepada individu maupun kelompok yang secara nyata berkontribusi atas kesenian dan kebudayaan tradisi di Banyumas Raya dalam berbagai aktivitasnya. Penghargaan ini sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi mereka. Selain itu program khusus menyuguhkan presentasi, diskusi, pentas seni, dan pameran yang merupakan satu rangkaian utuh Festival Film Purbalingga 2013.
Informasi lebih lengkap mengenai Festival Film Purbalingga dapat diakses dalam situs web resmi FFP.