Festival Film Indonesia (FFI) 2010 masih berada di lintasan. Pada hari Selasa (28/9), Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, meresmikan hajat ini di Balairung Sapta Pesona, Jakarta Pusat. Kendati industri film tengah mengalami kelesuan, ajang ini masih tetap digelar. Konsekuensinya, jumlah kontestan yang berlaga juga berkurang.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Komite Festival Film Indonesia (KKFI) Niniek L Karim. Dia menyebutkan bahwa hingga bulan September 2010 film Indonesia tercatat baru 49 judul. Angka ini akan bertambah jika sampai bulan Oktober yang diduga akan mencapai 65 judul. Sementara periode yang sama pada tahun lalu jumlahnya mencapai 79 judul. Tahun lalu, 53 judul film ikut festival, namun tahun ini hingga saat peresmian baru ada 13 judul yang mendaftar. “Hingga akhir pendaftaran, paling hanya 50 judul,” ungkap Niniek.
Di sisi lain, Menbudpar Jero Wacik tidak ambil pusing. “FFI harus tetap diadakan,” ucapnya dengan nada optimis. Dia menambahkan bahwa festival film ini disokong penuh oleh pemerintah dengan biaya mencapai Rp 1,5 milyar. Apalagi selama ini film merupakan cara tepat sebagai alat promosi pariwisata negeri ini.
Menteri juga berharap agar FFI tetap menjadi kegiatan perfilman yang berfungsi sebagai tolok ukur prestasi, apresiasi dan promosi melalui ajang kompetisi tingkat nasional. Dia mengimbau semua pihak yang terjun di perfilman nasional untuk ikut berpartisipasi. “Saya mengajak orang-orang film untuk bersama-sama memikirkan yang terbaik bagi negeri ini. Jangan merasa menang tetapi tidak mau ikut berkompetisi,” tambah dia.
Acara puncak FFI tahun ini akan digelar di Batam, propinsi Kepulauan Riau. Saat peresmian hadir Wakil Gubernur Kepulauan Riau Drs Ahmad Adib Zain dan Wali Kota Batam Ahmad Dahlan. Mereka menyatakan siap untuk menjadi tuan rumah puncak pelaksanaan FFI 2010 yang rencananya akan berlangsung pada 29 November hingga 4 Desember 2010.
Walikota Ahmad Dahlan mengaku kotanya sangat siap. "Dari segi perfilman, Batam sudah punya bioskop berstandar nasional,” ucapnya yakin. Dia menyebutkan bahwa beberapa film juga sudah pernah syuting di Batam. Dari segi infrastruktur, tak ada masalah di kota Batam. "Jalan sudah bagus, hotel juga memenuhi standar dan transportasi juga memadai," imbuhnya. Selain itu, Batam juga dikenal memiliki studio animasi terbesar di Indonesia.
Kini Batam memiliki 10 studio pemutaran film. Walikota juga berharap ajang festival ini akan memberi dampak kepada masyarakat setempat untuk mengangkat potensi daerah di bidang perfilman.
Sampai saat ini, judul film yang tercatat sudah mendaftar adalah XXL, 18+, Affair, Seleb Kota Jogja, Red Cobex, Laskar Pemimpi, Love Story, Heart to Heart dari PT Kharisma Star Vision. Film Air Terjun Pengantin, Mati Suri, Lihat Boleh Pegang Jangan, Menculik Miyabi dari PT Maxima Pictures. Kemudian ada Rumah Tanpa Jendela dari PT Syamara. Proses pendaftaran seleksi FFI 2010 akan berakhir pada 30 Oktober. Penjurian akan berlangsung sesudah itu.