Jumlah penonton film lebaran tahun ini anjlok dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Jika dibandingkan jumlah penonton lebaran tahun lalu yang mencapai 1.131.213 penonton, jumlah penonton film lebaran tahun ini (s/d 18 Agustus 2013) baru mencapai sekitar setengahnya, yaitu 619.585 penonton. Dari ketiga film yang rilis lebaran tahun ini juga tidak ada satu pun film yang mencapai lebih dari 300.000 penonton. Get M4rried, sebagai film dengan jumlah penonton tertinggi lebaran tahun ini, mendapat perolehan 281.603 penonton. Disusul La Tahzan dengan perolehan 223. 608 penonton dan Moga Bunda Disayang Allah dengan perolehan 114.374 penonton.
Rendahnya jumlah penonton film lebaran tahun ini nampaknya membuat jaringan bioskop Grup 21 memberikan “ekstra” tayang bagi film Crazy Love. Film yang seharusnya tayang tanggal 22 Agustus 2013 dipercepat menjadi tayang 15 Agustus 2013 (baca Detik Hot: Crazy Love Mulai Diputar di Bioskop Hari Ini). Pencepatan peredaran film Crazy Love (sampai dengan hari ketiga peredaran tercatat tersebar di 22 kota, 54 bioskop, 56 layar dengan 277 jam pertunjukan) berakibat berkurangnya jumlah layar dan jam pertunjukan film-film lebaran yang masih beredar. Perkiraan bahwa film-film lebaran akan bertahan tiga minggu (mulai beredar 2 Agustus, sementara film berikutnya direnanakan baru beredar 22 Agustus) tampaknya meleset.
Jika kita bandingkan antara jumlah layar dan jam pertunjukan pada hari pertama beredar dengan hari ke-16 peredaran (17 Agustus 2013), ketiga film lebaran yang beredar mengalami pengurangan 79 layar dan 464 jam pertunjukan. Rinciannya sebagai berikut : film Get M4rried berkurang 14 layar dan 85 jam pertunjukan, La Tahzan berkurang 25 layar dan 155 jam pertunjukan, dan Moga Bunda Disayang Allah berkurang 40 layar dan 224 jam pertunjukan.
Pengurangan jumlah layar dan jam pertunjukan ini tentu membuat film-film lebaran tahun ini sulit untuk memperoleh penonton lebih banyak lagi. Meskipun ketiga film lebaran ini masih beredar di bioskop dan jumlah penonton masih akan terus bertambah, dapat diperkirakan akumulasi jumlah penonton ketiga film lebaran tahun ini tidak akan berbeda jauh dengan angka yang sudah didapat saat ini.
Lebaran sebagai musim panen
Gejala menurunnya penonton saat musim libur lebaran dari tahun ke tahun terlihat jelas. Jika kita membandingkan perolehan penonton film-film lebaran dalam rentang tahun 2008 sampai dengan 2013, maka perolehan penonton film lebaran tahun ini merupakan yang terendah dalam kurun waktu enam tahun terakhir.
Tahun 2008 merupakan perolehan tertinggi dalam enam tahun terakhir: 6.569.785 penonton. Dari lima film yang beredar saat itu, film Laskar Pelangi mendapat perolehan penonton tertinggi dengan jumlah 4.606.785 penonton. Keempat film sisanya mendapat perolehan penonton berkisar antara 350 ribu – 650 ribu penonton.
Pada tahun 2009 jumlah akumulasi penonton film lebaran sebesar 3.982.260 penonton atau berkurang sekitar 2,5 juta penonton jika dibandingkan tahun sebelumnya. Dari empat film yang beredar pada tahun 2009, terdapat dua film yang mencapai lebih dari satu juta penonton, yaitu Ketika Cinta Bertasbih 2 dengan perolehan 2.003.121 penonton dan Get Married 2 dengan perolehan 1.187.309 penonton. Dua film sisanya mendapat perolehan 213.551 penonton untuk film Meraih Mimpi dan 578.279 penonton untuk film Preman In Love.
Rekor perolehan di atas satu juta penonton pada musim lebaran juga masih dipertahankan di tahun 2010 melalui film Sang Pencerah. Dari empat film yang beredar, Sang Pencerah mendapat perolehan 1.206.000 penonton. Perolehan penonton ini juga menempatkan Sang Pencerah berada di posisi teratas tahun 2010. Ketiga film sisanya mendapat perolehan penonton berkisar antara 300 ribu – 400 ribu penonton.
Setelah tahun 2010, sudah tidak ada lagi film yang memperoleh satu juta penonton saat musim panen lebaran. Dari lima film yang beredar pada lebaran tahun 2011, tercatat terdapat tiga film yang memperoleh kisaran 500 ribu penonton. Yaitu Get Married 3 dengan perolehan 563.942 penonton, Di Bawah Lindungan Ka’bah dengan perolehan 520.267 penonton dan Tendangan Dari Langit dengan perolehan 491.077 penonton. Dua film sisanya yaitu Lima Elang dan Kejarlah Jodoh Kau Kutangkap memperoleh sekitar 150 ribu penonton.
Tahun-tahun berikutnya semakin memburuk. Jangankan satu juta penonton, untuk mencapai 500 ribu penonton saja semakin sulit. Tahun 2012 misalnya, dari empat film yang beredar hanya Perahu Kertas yang memperoleh di atas 500 ribu penonton. Ketiga film sisanya yaitu Cinta Suci Zahrana, Brandal-brandal Ciliwung, Tanah Surga…Katanya hanya mendapat perolehan berkisar 150-200 ribu penonton. Kondisi tahun ini paling buruk. Tidak ada satu pun film yang mencapai 500 ribu penonton.
Melihat data-data diatas, nampaknya musim panen film Indonesia saat libur lebaran semakin memudar. Bioskop kini tidak lagi menjadi pilihan utama untuk mengisi waktu libur lebaran. Harus diakui pula kualitas film untuk tahun ini bisa dikatakan lemah, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Penonton saat ini nampaknya juga semakin pintar dalam memilih tontonan. Nampaknya para produser harus memutar otak lebih keras untuk merencanakan dan mempersiapkan panen lebaran tahun depan, di samping panen liburan sekolah dan akhir tahun, karena secara keseluruhan jumlah penonton setengah tahun ini juga menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya.