Yogyakarta menghadirkan sebuah festival film yang cukup unik: Local Cultural Film Festival atau LOCFEST yang digelar dari tanggal 17 – 19 Oktober 2013 lalu. Festival tiga hari ini mampu menghimpun 1330 penonton.
Program yang disponsori oleh Kemenparekraf ini berhasil dilaksanakan oleh panitia hanya dalam waktu kurang dari satu bulan. Taman Budaya Yogyakarta menjadi tempat pemutaran film-film pendek karya anak bangsa dan beberapa film pilihan progammer untuk ikut kompetisi.
Selain pemutaran film pendek, acara lainnya adalah “Diskusi Eksibisi Film Pendek” dengan Ricas Cwu, Lulu Ratna, dan Ismail Basbeth sebagai pembicara. Dalam diskusinya, Lulu Ratna menegaskan bahwa pasar diciptakan sendiri oleh pembuat film dengan kredibilitas, prestasi dll. “Jangan mengkotak-kotakan film komersil dan non komersil,” katanya.
Sebagian besar dari peserta diskusi adalah mereka yang sudah/akan membuat festival. Mereka sangat bersemangat mendiskusikan penyelenggaraan sebuah festival. Peserta tidak hanya dari Jogja saja namun beberapa di antaranya dari Solo, Malang dan Surabaya.
Festival ditutup dengan memberikan penghagaan kepada Say Hello to Yellow karya BW Purbanegara dari Yogyakarta menjadi film terbaik karena dinilai sangat utuh sebagai sebuah film pendek dan mewakili tema festival. Dua film lainnya Matahari (animasi) karya Yusuf Rajamuda dari Palu dan Langka Receh karya Eka S dan Miftakhatun dari Purbalingga mendapatkan penghargaan khusus dewan juri yang diketuai oleh Hanung Bramantyo dengan anggota Ifa Isfansyah dan Ladya Cheryl.
Ajish Dibyo sebagai penggagas festival yakin bahwa festival ini akan kembali hadir tahun depan dengan atau tanpa dukungan pemerintah.