Tantra Surjadi, sinematografer terkemuka Indonesia, peraih lima Piala Citra dan lima unggulan untuk sinematografi dan penyuntingan, meninggal dalam usia 78 tahun di rumahnya, Pulomas Timur II no 5, tanggal 9 Maret 2013. Jenazah almarhum kemudian disemayamkan di rumah duka RS Cikini. Salah seorang sahabatnya mengatakan bahwa almarhum sudah beberapa waktu menderita kanker stadium empat.
Salah satu karyanya yang patut dikenang selama karirnya sepanjang 41 tahun dengan 154 judul film, adalah November 1828 yang disutradarai oleh almarhum Teguh Karya. Dalam film ini Tantra dianugrahi Piala Citra dalam FFI 1979, dalam kategori Tata Kamera Terbaik dan Penyuntingan Gambar Terbaik Ke-II.
Keterlibatannya di dunia film bermula ketika ia pertama kalinya mendapat kepercayaan menjalani tugas editor dalam Si Dudung (1952) produksi Anom Picture. Setelah beberapa kali menunjukkan kemampuannya sebagai editor, ia sempat merangkap tugas sebagai asisten sinematografer dalam Kartika Aju (1963) produksi Sarinande Film.
Setelah itu, Tantra profesi sebagai sinematografer dalam Insan Kesepian. Kemudian ia lebih sering berpartisipasi sebagai sinematografer ketimbang editor. Bahkan, sejak tahun 1978 sampai 1994 Tantra hanya sebagai sinematografer Dalam tugas-tugas yang diembannya, Tantra selalu mengutamakan keseriusan bekerja. Tak heran bila sinematografer otodidak ini mampu meraih prestasi tinggi. Salah satu "muridnya" adalah George Kamarullah, sinematografer senior, dan salah satu yang terbaik juga. "Dia memang guru saya. Dari nggak tahu apa-apa, sampai tahu banyak," katanya.