Sineas Garin Nugroho bikin film lagi. Namun kali ini bertindak sebagai produser, karena yang menjadi sutradara adalah Kamila Andini, putrinya sendiri. Bekerjasama dengan pemerintah kabupaten Wakatobi dan organisasi konservasi WWF-Indonesia, Garin lewat bendera SET Film Workshop menggarap proyek yang bertajuk The Mirror Never Lies. Selasa (21/9) lalu, mereka melakukan selamatan atas film ini di Hongkong Café, Jakarta Pusat.
“Ini film cerita. Bukan film dokumenter dengan tema kelautan,” kilah Garin kepada wartawan. Film ini berlokasi di kepulauan Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Di sana, diceritakan balada seorang remaja Bajo bernama Pakis. Dia berjuang untuk keluarganya dan komunitas suku Bajo yang sepenuhnya bersandar pada kehidupan laut dan saat ini sedang terancam oleh pemanasan global. Dibintangi oleh Atiqah Hasiholan dan Reza Rahadian, film ini dikemas untuk meningkatkan rasa cinta publik terhadap alam Indonesia.
Rupanya Garin mencoba memasukkan banyak aspek yang ingin diceritakan di sana. Aspek-aspek tersebut bukan hanya ekologi dan edukasi. Hadir pula aspek lain macam wisata, dan budaya. “Keindahan terumbu karang dan biota laut di perairan Wakatobi memperkuat aspek wisata film ini,” selorohnya.
Sutradara Kamila Andini adalah lulusan Fakultas Sosiologi dan Seni Media, Deakin University, Melbourne, Australia. Minatnya untuk mempelajari masyarakat melalui media audio visual terasah lewat tangan dingin ayahnya, Garin Nugroho. Perihal bekerja di bawah bayang-bayang nama besar ayahnya, dia mengaku optimis. “Justru ekspektasi itu yang bikin saya ingin lebih maju lagi,” tutur Dini yang mengaku skenario film ini ditulis oleh Dirmawan Hatta.
Proses syutingnya sendiri dimulai pada akhir September hingga akhir Oktober 2010 di perairan Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Rencananya film ini akan diluncurkan pada bulan April 2011, momen berdekatan dengan Hari Bumi.