Mendapat kesempatan untuk tampil dalam film adalah hal yang ditunggu pemain. Tapi tidak bagi Maudy Ayunda yang lebih mementingkan pendidikan. Hal ini menjadi prinsip Maudy dalam menerima tawaran bermain. "Aku memang selalu memilih, karena nggak mau ganggu sekolah. Syuting dua film pertamaku juga pas libur sekolah, jadi benar-benar hari libur saja," jelas Maudy yang memulai debutnya dalam film Untuk Rena di tahun 2006.
Sampai saat ini Maudy telah bermain dalam lima film, dan yang paling baru adalah Malaikat Tanpa Sayap. Dalam film arahan Rako Prijanto itu ternyata Maudy melanggar komitmennya. "Awalnya aku belum mau main film, karena lagi sibuk sekolah. Tapi setelah baca skenarionya aku langsung jatuh cinta sama film ini. Makanya aku mau, untungnya prosesnya cepat," ungkapnya.
Bagi bintang berusia 17 tahun ini semua perkembangan ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuannya dalam berakting. Jika ada kesempatan dan memungkinkan untuk bisa dijalani maka ia terima selama hal itu tidak mengganggu pendidikannya. "Aku sudah main film, film televisi, dan sekarang juga nyanyi. Selain sekolah sebenarnya sekarang aku sibuk dengan album baru. Karena akting dan nyanyi satu kesatuan dalam kesibukan terbaru ini, jadi aku bisa mengekspresikan diri lewat nyanyi juga. Yang sekarang ini pas dengan waktu sekolah, jadi harus bagi waktu. Dan semua juga didiskusikan dulu dengan orang tua, dan mereka setuju selama tidak mengganggu sekolah," jelas siswa kelas tiga British Internasional School itu.
Dengan semakin dewasa dirinya, Maudy berharap mendapatkan peran yang bisa menantang dirinya. Walaupun peran terbarunya ini juga sulit karena membutuhkan sebuah obeservasi. "Untuk peran ini saya riset juga dan baca buku, karena peran aku jadi penderita sakit jantung. Sebenarnya aku ingin karakter tomboy banget dan jauh dari kesan feminin dan ideal, tapi sampai saat ini belum dapat," pungkas anak pertama dari dua bersaudara itu.