Alenia Pictures merilis film terbarunya berjudul Serdadu Kumbang16 Juni 2011 ini. Setelah sebelumnya memproduksi film di Papua dan Nusa Tenggara Timur, Alenia Picture kali ini mengambil lokasi di Desa Mantar, Nusa Tenggara Barat. Dalam Serdadu Kumbang, produser Nia dan sutradara Ari Sihasale (Ale) mengangkat cerita tentang Amek, seorang anak berbibir sumbing yang memiliki cita-cita menjadi pembaca berita. Produksi filmnya sendiri dibantu oleh Newmont Nusa Tenggara. Menurut Martiono Hadianto, perwakilan dari Newmont, Sumbawa selama ini kurang dikenal oleh masyarakat Indonesia. Ditambah dengan ketertarikan akan isu yang mewakili semangat anak-anak Sumbawa, perusahaan ini setuju untuk mendukung produksi Serdadu Kumbang.
Dalam film terbaru mereka ini, Nia dan Ale menghadirkan pendatang baru Yudi Miftahudin. Nia menjelaskan, “Pada saat skenario ditulis oleh Jerry (Jeremias Nyangoen), ia mengusulkan tokohnya harus berbibir sumbing. Awalnya kita mencari pemain di daerah Sumbawa, namun kesulitan karena banyak anak berbibir sumbing sudah mengikuti program operasi, yang dijalankan oleh pihak Newmont. Setelah mencari ke beberapa yayasan sosial di Jakarta, akhirnya kami bisa bertemu Yudi dan langsung jatuh cinta.”
Ale percaya kalau setiap anak pada dasarnya punya kemampuan bermain film. “Tinggal bagaimana kita bersabar untuk menggali potensi yang ada. Kami semua dari tim penyutradaraan, dengan penuh kesabaran, akhirnya bisa membantu pemain mengeluarkan itu,” jelas Ale. Karena berasal dari Serang, Banten, Yudi juga perlu dilatih keras untuk bicara dengan logat khas Sumbawa. Berkat keseriusannya menjalani tahap persiapan, Yudi akhirnya dapat berakting dengan natural saat shooting, karena keseriusannya dalam menjalani tahap persiapan. Nia menambahkan, “Pada beberapa adegan, Yudi berhasil membuat para kru dan pemain lain menangis melihat aktingnya, sewaktu di lokasi shooting.”