Sinopsis

Mario, pemuda Ambon, hanya tahu bahasa otot. Kakaknya dikeroyok orang, dia hadapi para pengeroyok. Adiknya dibawa pacaran ke pantai, dia hajar pacarnya, dan dia bakar mobilnya. Tetapi masalah terbesarnya adalah ayahnya, Pieter Matulessy, yang sejak kecil mendidiknya secara keras, tanpa memperlihatkan rasa sayang sama sekali. Mario berontak. Ayahnya makin benci, apalagi di luar rumah kerjanya hanya berkelahi. Pekerjaan resminya pun hanya penjaga keamanan sebuah proyek bangunan.

Perkenalannya dengan Susan, gadis Indo-Jawa sebenarnya mulai mengubah sikapnya, tapi Susan lebih menurut orang tuanya yang menjodohkan dengan Broto, yang belakangan ketahuan sudah menghamili gadis lain. Persoalan makin menumpuk. Ayahnya pergi dari rumah setelah bertengkar keras dengan Mario.

Mario harus mengganti mobil yang dibakarnya. Dia mencari surat rumah, hingga akhirnya berkelahi dengan abangnya. Herman, pacar adiknya yang mobilnya dibakar, akhirnya mengeroyok Mario dan menusuknya. Peristiwa terakhir ini membuat semua pihak berubah. Ada terselip kritik terhadap budaya etnis Maluku, yang jadi latar belakang kisah, dan sedikit perbandingan dengan Jawa, Batak, Padang, dll.

Catatan

Kopi 35 mm judul ini dapat diakses dari Koleksi Sinematek Indonesia.