Katalog Cinta tapi Beda

6
Sutradara
Dyah Murtiwi, bibi Cahyo, guru tari Diana
Penata suara
Sinopsis

Cahyo, berasal dari keluarga muslim taat di Yogja, bekerja sebagai chef di Jakarta. Cahyo sedang berusaha lepas dari kesedihan karena ditinggal selingkuh kekasihnya, Mitha.

Ketika nonton pertunjukan tari kontemporer asuhan bibinya, dia jumpa dengan Diana, asal Padang, Katolik, mahasiswa jurusan tari dan tinggal di rumah pamannya, yang melakoni kawin campur agama. Ia nikah dengan wanita muslim. Diana-Cahyo memutuskan berpacaran walaupun berbeda keyakinan. Mereka bahkan serius melanjutkan hubungan hingga jenjang pernikahan.

Diana was-was ketika Cahyo mengajaknya menemui orangtuanya. Ibu Cahyo bisa memahami cinta anaknya, tapi Pak Fadholi tidak akan merestui Cahyo. Bila Cahyo memaksa, Pak Fadholi memilih memutus ikatan tali keluarga.

Ibu Diana juga keberatan dengan pilihan putrinya. Kakak-kakak Diana, telah meninggalkan keyakinan mereka setelah menikah. Ibu Diana memaksa Diana mengikuti kehendaknya. Itu sebabnya, Diana akhirnya memilih kembali ke Padang dan menerima perjodohan dengan dokter Oka, lelaki pilihan ibunya dan seiman. Ia coba tutup hatinya untuk Cahyo

Cahyo melewati masa terburuk dalam hidupnya. Pekerjaannya terbengkalai hingga dipecat. Ia juga dijodohkan oleh bapaknya dengan anak seorang lurah, kerabat jauh mereka Di Padang, Diana berusaha mencintai Oka, dan Oka berusaha membantunya melupakan Cahyo. Dua kisah terakhir ini berjalan paralel.

Ada satu yang masih sulit dilupakan Cahyo maupun Diana, bahwa mereka sesungguhnya diikrarkan bukan karena keyakinan, tapi karena cinta. Oka menyadarkan ibu Diana, sementara ibu Cahyo akhirnya merestui anaknya dan menyadarkan suaminya.

Catatan

Cerita berasal dari tulisan di blog Dwitasari berjudul Cintaku, Cintamu, Beda!Jumat malam (4/1/13) Habib Abdurrahman Assegaf dari Gerakan Umat Islam Indonesia diajak nonton, karena siangnya ada demo di Tasik yang menuntut film itu diturunkan dan disetujui oleh bioskop 21 dan polisi setempat. Hasilnya: diminta ada tambahan subtitle di akhir film yang mengambil dari fikih Islam tentang perkawinan campur. Protes dan demo juga datang dari Badan Koordinasi Kemasyarakatan dan Kebudayaan Alam Minangkabau (BK3AM), Keluarga Mahasiswa Minang Jaya (KMM Jaya) dan Ikatan Pemuda Pemudi Minangkabau Indonesia (IPPMI). Mereka berpendirian tidak ada Minang yang Katolik. Penjelasan Hanung lewat twitter: tokoh utama perempuan bukan Minang, hanya tinggal di Padang. Petunjuk lain: pamannya orang Menado.