Penulis skenario
Ibu Buyung (Buyung's mother)
Produser
Sinopsis

Buyung dan ibunya mendarat di Tanjung Priok untuk mencari ayahnya, Rachmat. Ternyata Rachmat tidak lagi jadi kuli di pelabuhan itu. Nasib sengsara mulai menyapa. Buyung kecopetan dompetnya, hingga karena kelaparan ibunya meninggal. Maka bekerja apa sajalah Buyung untuk bisa menyambung hidup, sambil terus mencari ayahnya yang ternyata sudah jadi pengusaha EMKL. Buyung berhasil menemui ayahnya, tapi tak mau membuka identitas dirinya. Rachmat sudah beristri dan berputri Shanty. Buyung melamar bekerja sebagai pembantu di rumah. Diterima, meski sudah ada dua pembantu di rumah itu. Dua pembantu "senior" ini yang membebani Buyung di luar batas. Itulah maksud film ini: memeras air mata. Suatu kali anting-anting Shanty hilang. Ia memberitahukan pada Buyung, yang kemudian menjual kalung peninggalan ibunya untuk pengganti anting-anting itu. Waktu menjual kalung itu, Harjo, pembantu rumah itu juga, melihatnya. Ia sendiri sedang menjual kalung nyonya rumah yang dicurinya. Ketika kegaduhan di rumah terjadi karena kalung yang hilang, si Buyunglah yang jadi sasaran. Rachmat lalu mendatangi tempat penjualan kalung Buyung. Tersadarlah Rachmat akan masa lalunya. Apalagi ada wartawan yang memberitahu, bahwa hubungannya dengan seorang gadis di desanya, menghasilkan seorang anak.

Catatan

Dalam surat izin produksi berjudul Buyung Sayangku.Kopi VHS judul ini dapat diakses dari Koleksi Sinematek Indonesia.