Katalog Kembang Padang Kelabu

0
Penata gambar
Penata kamera
Sinopsis

Adisti sering diejek kawannya sebagai anak haram. Ini jadi soal sepanjang film. Permintaan penjelasan pada ibunya, Marni, tak pernah diberi. Suatu hari pak pos memberi tahu bahwa ia mendapat kiriman uang dari Yuwono, seperti selalu diterimanya tanpa dia tahu, karena ibunya yang mengambil. Ia lalu mencari tahu pada bibinya, Atik. Diceritakanlah bahwa ayah kandungnya adalah Yuwono, yang pernah jadi camat di desa Marni, yang jadi sekretarisnya. Yuwono sudah menikah, hingga waktu hubungan keduanya membuahkan kehamilan, Marni minta kawin, tapi lalu cerai setelah Adisti lahir. Marni kemudian hidup bahagia dengan suami sekarang, Yudi di Sukabumi. Adis datang ke rumah Yuwono untuk hanya melihat saja. Yuwono sendiri agaknya merasa terganggu terus, dan lalu menulis surat pada Adis menjelaskan siapa dirinya. Apalagi ia merasa Adis sudah cukup umur. Adis telah lulus SMA dan kuliah di Jakarta. Yuwono pernah mampir sebentar ke asrama Adis. Pada masa liburan Adis datang dan menginap di rumah bapaknya, Yuwono, yang tampak kikuk dan selalu menghindari, sampai akhirnya Adis memaksa bicara. Sang ayah lalu minta maaf.

Selesai masalah ini, ada masalah lain yang masih mengganggu. Adis merasa tak pantas dicintai pacarnya, Prayoga, lagi-lagi karena beban anak haram itu. Ibunya datang ke Jakarta untuk membantu. Beruntung sahabat asramanya, Elsye, berhasil menyelesaikan masalah itu. Sang ibu lalu dipertemukan dengan ayahnya di bandara saat sudah mau naik pesawat ke daerah transmigran, tempat sang ayah ingin mengabdikan sisa hidupnya, dan mewariskan hartanya pada Adis dan kakak tirinya.

Catatan

Adaptasi dari novel. Film terlaris V di Jakarta, 1980, dengan 187.336 penonton, menurut data Perfin.Kopi VHS judul ini dapat diakses dari Koleksi Sinematek Indonesia.