Sinopsis

Sebagaimana buku aslinya, ada maksud sutradara untuk menggugat sistem kolonial saat itu. Havelaar (Peter Faber) dilukiskan sebagai tokoh idealis, yang sangat mencintai istri dan anaknya. Di tempat ia diangkat sebagai asisten residen, Lebak, ia ternyata tidak hanya berhadapan dengan Belanda, tapi juga penguasa lokal, Bupati Lebak (Elang Adenan Soesilaningrat), yang menyalahgunakan kekuasaan dan memeras rakyat. Ia kemudian dipecat dan kembali ke Belanda. Film disajikan dalam cara sorot balik. Dimulai dengan Havelaar di Belanda menitipkan naskah-naskahnya ke seorang makelar kopi. Sutradara mencoba mengontraskan antara adegan khotbah di gereja dengan penindasan di Lebak. Adegan khotbah di gereja ini yang dipotong sensor.

Catatan

Film ini tertahan di Badan Sensor Film (BSF) selama sepuluh tahun sebelum beredar. Sewaktu awal pembuatannya, sudah menimbulkan kericuhan. DA Peransi yang pada awalnya menjadi ko-sutradara, menarik diri karena perbedaan prinsip mengenai cara penuangan kisah itu. Penyelesaian film ini memakan waktu tiga tahun. Novel aslinya sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh HB Jassin.Kopi 35 mm judul ini dapat diakses dari Koleksi Sinematek Indonesia.