Penata artistik
Penulis skenario
Produser
Sinopsis

Sebuah gaya film yang sengaja dilakukan oleh sutradara untuk bisa menangkap carut-marut budaya Indonesia yang diwakili sebuah desa kecil di Sumba. Lewa (Windy Prasetyo Budi Utomo), anak berusia 10 tahunan, hidup dalam sebuah budaya campur-aduk tadi, sambil melakukan gugatan tersendiri yang khas: terhadap sekolah, terhadap tradisi, terhadap kekerasan hidup yang diwakili oleh Kuda Liar (Adi Kurdi). Tokoh terakhir ini juga sebenarnya terombang-ambing dalam budaya tadi. Ia adalah mafia lokal, berusaha mengambil keuntungan dari tradisi, pemuja Elvis Presley. Gaya yang digunakan sutradara menyajikan sodoran-sodoran masalah. Permainan para pemain nonprofesional yang diambil dari lokasi pengambilan gambar, mengagumkan, meski Adi Kurdi dan Nurul Arifin sebagai Berlian Merah yang profesional juga bermain baik.

Catatan

Film ini menimbulkan kontroversi karena gaya bertuturnya. Ada yang menganggap bagian dari alam postmodernisme, ada yang mengatakan film setengah cerita setengah dokumenter. Karena kesulitan dalam peredaran, Senakki (Sekretariat Nasional Kine Klub Indonesia) mengelilingkannya ke lima kampus universitas di Jakarta untuk didiskusikan pada Juni-Juli 1994. Film ini belum beredar secara umum di gedung-gedung bioskop.Kopi VHS judul ini dapat diakses dari Koleksi Sinematek Indonesia.