Artikel
Irham Acho Bachtiar menceritakan masalah penahanan filmnya Lost in Papua oleh LSF dan pengalamannya membuat serta memutarkan film di Merauke, Papua.
Awalnya Eddie Cahyono ditawari membuat film horor. Karena merasa masih asing, ia menyodorkan cerita Cewek Saweran yang semula diberi judul Mari Berjoged.
Sengketa pajak royalti film impor menimbulkan banyak laporan, tulisan, komentar, kolom yang tidak ikut menjernihkan persoalan. Yang paling penting adalah: apakah peraturan perpajakan kita sudah benar dan dilaksanakan dengan baik?
Film Perempuan Kedua, menjadi film pertama yang diputar pada pembukaan program Kineforum, Sejarah Adalah Sekarang 5, tanggal 1 Maret lalu. Kecuali memutar beragam film, tahun ini acara juga diisi dengan pemeran, diskusi dan kilnik kritik film.
Emir Mahira bercerita tentang proses latihan dan riset yang ia lakukan untuk memainkan karakter Aldo dalam film Rumah Tanpa Jendela: apa yang ia lihat dari seorang pengidap down syndrome dan pentingnya sebuah pertemanan
Sejak pembukaan tahun belum ada film yang bisa menandingi kemampuan film ini menyedot penonton. Sejak diprotes menggunakan kata 'Karawang', jumlah penonton film ini terus terdongkrak dari 385 ribu menjadi lebih dari 500 ribu.
Film horor ternyata belum mampu menyaingi angka penonton film yang baik seperti Laskar Pelangi. Ini bukti bahwa penonton menantikan film baik dan bermutu.
“Yang terpenting buat pembuat film Indonesia, kemana pajak itu pergi?” ujar Mira Lesmana dalam forum diskusi yang diadakan oleh Delta FM, Obsat dan Tempo Interaktif Rabu malam (23 Februari 2011).
Banyak cara lain di luar utak-utik ketidakseimbangan beban pajak, bila pemerintah ingin membantu perfilman Indonesia.
Dari sepuluh tuntutan MPEAA yang disebar luaskan oleh para wakil masyarakat perfilman ke hadapan DPR-RI ternyata delapan diantaranya merupakan isapan jempol belaka. Ada kepentingan apa di balik ini? (Tulisan ini pernah dimuat di Media Indonesia tahun 1991)