Sinopsis

Seorang janda, Maria bersama anak gadisnya Kiki tinggal di sebuah pulau kecil dalam cengkeraman Karto. Suaminya, Yohanes, bekas mayor AL, tewas di tengah badai sewaktu menangkap ikan di laut. Karto, yang pernah membantu Yohanes, tidak saja menguasai janda itu, tetapi juga segala harta milik almarhum suami Maria. Karto yang semena-mena itu juga menteror penduduk sekitarnya, sehingga satu-persatu mereka --karena tidak merasa aman-- pindah ke pulau lain. Yang tetap bertahan selain Maria adalah penjaga mercu suar, Biran dan anaknya Ari. Kesewenang-wenangan Karto kemudian seperti mendapat rongrongan dengan terdamparnya sebuah kapal. Awak kapal semuanya mati kecuali sang kapten. Dengan bantuan penjaga mercu, Maria merawat kapten itu di rumahnya.

Maria dan kapten mulai saling simpati. Ini tentu saja merupakan duri dalam daging bagi Karto, yang lalu marah-marah. Untuk menghindari keributan Kapten, yang masih belum pulih benar, memilih tinggal di kapalnya yang setengah tenggelam, sementara Maria mengirim makanan dan minuman. Karto melarang kiriman makanan dan mengancam akan membakar kapal. Kiki lalu minta tolong pada Ari. Inipun ketahuan. Karto ingin membuat kapten itu mati perlahan-lahan. Ketika Kapten menyelam untuk mencoba memperbaiki kapalnya, ia menemukan kalung persis seperti yang dipakai Maria. Kalung itu milik suami Maria. Jelas suami Maria dibunuh Karto.

Kapten mengancam akan mengadukan pada yang berwajib. Karto ngamuk, apalagi dua anak buahnya sudah terbunuh oleh Kapten. Karto menyandera Maria, Biran, dan Kiki di menara mercu suar, sementara Kapten bisa memperbaiki radio dan mengontak angkatan laut yang lalu datang menyelesaikan masalah.