Lahir di Jakarta. Kini menggunakan nama Tanu Trh, wartawan yang banyak menulis tentang olah raga. Pendidikan: MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs, setara dengan sekolah menengah pertama) dan setahun di AMS (Algemene Middelbare School, setara dengan sekolah menengah atas). Bekerja di kantor dagang, tapi perhatiannya lebih banyak pada dunia pentas. Hampir saban malam ia membantu pementasan-pementasan di Prinsen Park (sekarang Lokasari) sebagai tenaga sukarela. Sampai suatu hari di tahun 1939, The Teng Chun melihat kegiatan pemuda ini dan menawarinya menjadi sutradara film. Dengan modal keberanian dan hasrat besar, dan sedikit keterangan dari Teng Chun, Tan menyutradarai film Alang-alang, yang disebut sebagai jungle film pertama dan mengorbitkan nama Moh. Mochtar dan Hadidjah. Selanjutnya ia menjadi sutradara yang paling produktif pada masa menjelang Perang Dunia ke II itu. Terkadang ia merangkap juga sebagai juru kamera dan juru suara. Oleh JIF dia dipercayakan untuk menggarap semua produksi type action. Antara lain Srigala Hitam (1941), Singa Laoet, Tengkorak Hidoep, dan lain-lain. Hampir semuanya merupakan film action paling box office masa itu. Masuknya Jepang ke Indonesia menghentikan pembuatan film oleh swasta, dan berhenti pula karirnya. Antara 1950-1960 menjadi redaktur majalah Djaya. Kemudian tetap aktif sebagai wartawan. Banyak pula menulis tentang pengalamannya sebagai orang film "tempo doeloe".
Sumber: Apa Siapa Orang Film Indonesia 1926-1978. Disusun oleh Sinematek Indonesia. (Jakarta : Yayasan Artis Film dan Sinematek Indonesia, 1979)