Lahir di Bandung, Meninggal di Jakarta. Bintang cemerlang yang mulai mengangkat kedudukan pemain dalam perhatian yang luas ini terkenal sebagai pasangan romantis Rd. Mochtar. Dimulai dengan Terang Boelan (1937) karya Albert Balink, film pertama yang mencocoki selera penonton. Nama Roekiah tambah populer sesudah main dalam film Fatimah (1938). Karena sesuatu hal pernah berpasangan dengan R. Djoemala dalam film KudaSembrani (1941), tapi hasilnya tidak sehebat seperti yang dicapainya dengan film-filmnya bersama Rd. Mochtar. Selanjutnya main dalam film-film Gagak Hitam (1939), Siti Akbari (1939), Sorga Ketoedjoeh (1940), Roekihati (1941), dan Poesaka Terpendam (1941). Roekiah dipasangkan kembali dengan Rd. Mochtar dalam Keseberang (1944). Tak lama setelah menyelesaikan film itu, Roekiah jatuh sakit dan pada tahun 1945 menghembuskan nafasnya yang penghabisan dan mendapat kunjungan kehormatan dari Ki Hajar Dewantoro sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dari Kabinet Pertama RI. Roekiah dibesarkan di kalangan seni peran, karena kedua orang tuanya adalah seniman dan seniwati perkumpulan Opera "Poesi Indra Bangsawan". Ketika orang tuanya pindah main ke perkumpulan Opera Rochani, Roekiah tampil pertama kali di atas panggung dalam usia 7 tahun. Sepuluh tahun kemudian namanya mulai terkenal sesudah tampil dalam pementasan-pementasan "Palistina Opera" di Jakarta. Gadis umur 17 tahun di saat itu bertemu dengan pemuda idaman hatinya Kartolo, pemain dan pemimpin Orkes Palistina Opera, yang kemudian menjadi suaminya. Dalam film-filmnya bersama Rd. Mochtar, perintis dunia bintang film Indonesia ini selalu membawakan lagu-lagu ciptaan suaminya. Kartolo juga selalu muncul dalam film-film yang dibintang utamai istrinya, sebagai tokoh lucu/pelawak. Langkah Roekiah dan Kartolo dilanjutkan oleh anak mereka Rachmat Kartolo yang antara lain muncul dalam Menjusuri Djedjak Berdarah (1967), Malam Djahanam (1970), Pinangan (1976) dan lain-lain.
Sumber: Apa Siapa Orang Film Indonesia 1926-1978. Disusun oleh Sinematek Indonesia. (Jakarta : Yayasan Artis Film dan Sinematek Indonesia, 1979). Tanggal meninggal dari koran Tjahaja