Sinopsis

Dalam kisah yang terjadi dengan latar kerajaan di timur tengah. Seorang pengelana datang untuk mempersembahkan hadiah kepada putri kerajaan berupa kuda terbang. Di hadapan raja dan bangsawan kerajaan, putra mahkota kerajaan mencoba mengendarai kuda terbang itu. Ia terbang dan tak kunjung kembali. Sang pengelana pun dipenjara. Ternyata, sang putra mahkota pergi ke kerajaan lain dan bertemu dengan seorang putri. Keduanya pun saling jatuh cinta.

Namun, raja dari kerajaan lain menculik putri yang dipinangnya dan mengambil kuda terbangnya. Putra mahkota pun datang ke kerajaan tersebut dengan menyamar sebagai dukun, berhasil memperdaya raja penculik dan menyelamatkan putri dengan bantuan kuda terbang yang berhasil direbutnya.

Catatan

Sumber:Pertjatoeran Doenia dan Film no.9 th.I, Februari 1942, hlm. 19Kopi 35 mm judul ini dapat diakses dari Koleksi Sinematek IndonesiaDari program digitalisasi Pusat Pengembangan Film (Pubang Film) 2018, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, durasi film 60 menit.

Trivia

Seperti India, film Indonesia “menjejalkan” lagu keroncong dalam film: Djantoeng Hati (1941): 7 lagu, Pantjawarna (1941): 12 lagu.