Lahir di Surabaya. Pendidikan: SLA, kemudian melanjutkan ke ATNI (1956-1960), belajar teater pada Carnegie-Tech, Pittsburgh, USA (1960-1961).
Sebelum terjun ke dunia film, dikenal sebagai pemain sandiwara ATNI. Untuk pertama kalinya bermain di atas panggung lewat Keluarga Gerilya. Dunia film dimasukinya tahun 1957, bermain dalam film produksi Safina-Persari Anakku Sajang. Main bersama aktor yang lebih dulu terkenal, Menzano lewat produksi Perfini Djendral Kantjil (1958). Selanjutnya dalam Titian Serambut Dibelah Tudjuh (1959) dan Balada Kota Besar (1963). Tahun 1969 memimpin produksi ke IV DPFN, Nji Ronggeng. Dia menulis skenario yang salah satunya Cinta Abadi (1976), di luar dunia film isteri sutradara Wahyu Sihombing (alm) ini mengajar seni peran & penulisan naskah drama di IKJ. Ia juga sebagai Komisaris Production House (perusahaan produksi audio visual): PT Wahyutama Audio Visual dan PT Sirapitulas Graha Sinema. Penghargaan Perfilman Suryo Sumanto dari Dewan Film Nasional diterimanya pada tahun 1990. Calon pemenang Citra untuk skenario dalam Jangan Ambil Nyawaku (1981) pada FFI 1982 ini adalah Ketua Dewan Juri pada FFI 1983 dan 1992.