Lahir di Solo. Pendidikan : HIS, Acting Course ATNI (1955—1956).Namanya mengorbit setelah mendapat peranan utama dalam Harimau Tjampa (1953), walau telah main sebagai Pemain Pembantu dalam Sepandjang Malioboro (1952). Mendapat julukan nama "John Derek Indonesia", mengambil nama bintang tampan Hollywood yang amat terkenal saat itu. Bambang mendapat gelar Aktor Terbaik dalam Festival Film Internasional di Moskwa tahun 1962 berkat permainannya dalam film Pedjuang (1960), merupakan bintang film Indonesia pertama yang berhasil memperoleh medali emas pada taraf Internasional. Pada tahun 1964, disamping main, merangkap pula sebagai Sutradara dalam film Teror di Sulawesi Selatan. Sesudah bertahun-tahun Bambang tidak muncul dalam dunia film, melakukan come back-nya melalui film Djembatan Emas (1971). Bambang pernah jadi heiho, bergabung dalam barisan Pemberontak Republik Indonesia dan anggota Polisi Militer (PM) hingga pertengahan tahun 1952. Lalu bermain lagi dalam film-film Sisa Sisa Laskar Pajang (1972), Hamidah (1974), Krisis X (1975). Film-filmnya yang lain adalah Krisis Achlak (1954), Putera Solo (1955), Korupsi (1956), Asrama Dara (1957), Desa Jang Dilupakan (1960), Anak Perawan Disarang Penjamun (1962), dan lain-lain. Dalam Lewat Djam Malam (1954) terpilih sebagai Aktor Pendukung Terbaik dalam FFI pertama tahun 1955. Dalam Hati Yang Tertinggal (1977), Bambang Hermanto merangkap sebagai pemain utama, pengarang cerita, produser dan sutradara.
Sumber: Apa Siapa Orang Film Indonesia 1926-1978. Disusun oleh Sinematek Indonesia. (Jakarta : Yayasan Artis Film dan Sinematek Indonesia, 1979)