Asmayani Kusrini
Wartawan. Salah satu pendiri rumahfilm.org.
Adanya film Indonesia—dan satu-satunya dari Asia Tenggara—di program kompetisi Locarno tahun ini menjadi istimewa. Vakansi yang Janggal dan Penyakit Lainnya termasuk film yang dikawal ketat oleh pihak Locarno yang hanya menginginkan film ini berstatus world premiere.
Kritikus senior Pierre Rissient pernah menonton Lewat Djam Malam pada tahun 1977, ketika pertama kali berkunjung ke Indonesia. Pada masa itu, Rissient menonton karya Usmar Ismail ini tanpa subtitel, menikmati gambar-gambar sambil berusaha merangkai sendiri persepsinya tentang isi film itu.
Dengan biaya sekitar 10.000 Euro yang diambil dari anggaran pemerintah, bukankah kita sebagai rakyat berhak tahu laporan perkembangan stan Indonesia di Cannes?