Hong Kong Asia Film Financing Forum (HAF) mengumumkan 25 proyek finalisnya. Dua di antaranya adalah proyek film Indonesia: Pendekar Tongkat Emas (Golden Cane Warrior)karya Ifa Isfansyah dan Last Wedding on Earth karya Joko Anwar. Masing-masing finalis, diwakili sutradara dan produser, akan mempresentasikan proyek mereka sepanjang HAF, 18-20 Maret 2013, di Hong Kong Convention & Exhibition Centre.
Total dana yang akan dikucurkan HAF berjumlah HK$ 350.000 (sekitar $46.000). Dana ini terbagi dalam tiga penghargaan. Ada HAF Award yang mengalokasikan HK$ 150.000 (sekitar $20.000) untuk satu film Hong Kong dan HK$ 150.000 lagi untuk satu film non-Hong Kong. Ada pula Wouter Barendrecht Award yang menghibahkan HK$ 50.000 (sekitar $6.000) untuk proyek dengan sutradara di bawah 35 tahun, yang sepanjang kariernya baru menyutradarai maksimal tiga film.
Menurut proposal yang diajukan, proyek Pendekar Tongkat Emas diperkirakan akan menelan bujet $2.000.000. Dana yang sudah terkumpul sekitar $200.000. Film yang diproduseri Mira Lesmana ini merupakan film silat dengan latar kolosal. Ceritanya ditulis oleh Jujur Prananto, tentang perguruan silat yang melahirkan banyak pendekar untuk menjaga keamanan dan kententraman suatu kerajaan.
Proyek Last Wedding on Earth mematok bujet $303.124. Sudah terkumpul dana $26.042. Film yang diproduseri Tia Hasibuan dan Uwie Balfas ini bercerita tentang seorang laki-laki yang memperlakukan syuting manten layaknya produksi dokumenter serius. Ketika sedang merekam pernikahan seorang anak orang kaya nan terpandang, ia menemukan sejumlah rahasia keluarga yang tak mengenakkan.
Sebelum lolos sebagai finalis HAF, proyek Ifa Isfansyah dan Joko Anwar ini bersaing dengan lebih dari 250 pendaftar dari 51 negara. Sepanjang penyelenggaraan HAF dari tahun 2007, baru satu proyek film Indonesia yang pernah menang. Proyek The Seen and the Unseen karya Kamila Andini meraih Wouter Barendrecht Award tahun 2012.