Film The Fourth State (2012) dari Jerman karya sutradara Dennis Gansel, resmi membuka perhelatan Europe on Screen 2013. Pembukaan festival film ini berlangsung di Auditorium 1 Blitz Megaplex, Grand Indonesia, Jakarta pada hari Jumat (3/05/2013). Acara diawali dengan rangkaian sambutan dari Julian Wilson (Duta Besar/Kepala Delegasi Uni Eropa), Dr. Georg Witschel (Duta Besar Republik Federasi Jerman), dan Orlow Seunke (Direktur Festival). Acara pembukaan juga dihadiri oleh Jari Litmanen, pemain sepak bola legendaris dari Finlandia, di mana film dokumenter tentang dirinya menjadi salah satu film yang diputar di acara tahunan ini.
Festival Film Eropa yang memasuki tahun ke-13 penyelenggaraannya ini akan berlangsung 3-12 Mei 2013 di Jakarta, Medan, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, dan Makassar, hadir lebih awal dari jadwal yang biasanya berlangsung menjelang akhir tahun.
Festival Film Eropa merupakan inisiatif bersama dari kedutaan-kedutaan besar dan pusat kebudayaan Eropa di Indonesia. Festival ini diselenggarakan di Indonesia untuk pertama kalinya pada tahun 1990 dan 1999 untuk kedua kalinya. Sejak 2003, festival ini mulai diselenggarakan setiap tahun di bawah nama Europe on Screen. “Film-film Eropa dianggap sebagai film yang 'lambat', 'sulit (dimengerti)', atau 'artsy'. Orang-orang berpikir film-film itu 'tidak memiliki akhir (cerita)’, ‘berat’, atau ‘banyak bicara’. Kami berharap, Europe on Screen dapat mengubah citra tersebut. Film-film dari Eropa juga menghibur.” ujar Orlow Seunke pada konferensi festival tersebut di Le Meridien, Selasa, 23 April lalu.
Maka dari itu, Europe on Screen 2013 akan memutar 72 film dari 30 negara Eropa (lebih banyak 22 film dibanding tahun lalu) dan terdiri dari beberapa program. Ada program XTRA yang memutar film-film besar, baik film-film Box Office maupun film-film yang berkompetisi di festival film bergengsi seperti Festival Film Cannes. Film-film dalam program ini akan diputar di dua tempat pemutaran yang berkapasitas paling besar di Jakarta, yaitu Erasmus Huis dan Goethe Haus. Lalu, ada program DISCOVERY yang memutar film-film yang pernah diputar atau berkompetisi di festival-festival film ternama seperti Festival Film Rotterdam, Festival Film Berlin, Festival Film Sundance, atau bahkan yang berkompetisi untuk Oscar, tetapi disutradarai atau dibintangi aktor yang belum banyak dikenal publik. Sedangkan program DOCU akan memutar ragam dokumenter yang mengangkat ragam topik dan sosok.
Tahun ini, akan ada tiga program baru yang mengisi Europe on Screen: Children, Retro/Focus, dan Open Air Screenings (Layar Tancap). Untuk program Children, akan diputar empat film animasi, khusus setiap Sabtu dan Minggu. Kemudian, program Retro/Focus akan memutar film-film karya dua pembuat film legendaris yaitu Fritz Lang dan Henri-Georges Clouzout, dan penata suara Peter Warnier.
Peter Warnier juga akan memberikan masterclass untuk para siswa sekolah film dan berdiskusi tentang empat film yang pernah ia kerjakan. Open Air Screening, yang bertempat di Tugu Kunstkring Paleis dan Erasmus Huis, akan memutar film-film yang lebih populer dan menghibur, di ruangan terbuka. Pada hari terakhir, malam penutupan festival ini akan memutar film Headhunters (2011) karya sutradara Morten Tlydum di Erasmus Huis pukul 19.30, dan menjadi film pertama dari Norwegia yang diputar di Europe on Screen.
Tidak hanya memutar film-film dari Eropa, Europe on Screen juga kembali mengadakan kompetisi dan pemutaran film-film pendek Indonesia. Kompetisi ini diadakan dengan tujuan menjadi stimulan untuk para pembuat film Indonesia agar terus berkarya dengan baik. Tahun ini, ada 208 film yang diterima panitia dan tim seleksi telah memilih delapan film pendek sebagai finalis kompetisi. Dewan juri yang terdiri dari Dave Arnold (Inggris), Kipling Baker (Australia), dan Peter Warnier (Belanda) akan memilih dua pemenang. Pemenang pertama akan mendapat kamera video Sony HDR-PJ30E dan pemenang kedua akan mendapat kamera video Sony HDR-CX130. Selain itu, SAE Institute Jakarta akan memberikan beasiswa program pendidikan Digital Film Making setara S-1 selama tiga tahun di sekolah film tersebut, untuk satu orang pemenang. Pemenang akan diumumkan pada malam penutupan.
Selain Erasmus Huis, Goethe Haus, dan Tugu Kunstkring Paleis, kegiatan Europe on Screen di Jakarta akan berlangsung juga di Institut FranO«ais Indonesia Salemba, Istituto Italiano di Cultura, dan SAE Institute Jakarta. Untuk tempat kegiatan di kota lain dan informasi lengkap mengenai keseluruhan acara, silakan kunjungi situs resmi Europe on Screen 2013.
Finalis Kompetisi Film Pendek Europe on Screen 2013
1. Pohon Penghujan (Andra Fembriarto, 2013)
2. Fish, Man & The Ocean(Pinkan Veronique, 2012)
3. How to Make The Perfect Xmas Eve (Monica Vanesa Tedja, 2012)
4. Dino(Edward Gunawan, 2013)
5. Salah Gaul (Abdul Razzaq & Sahree Ramadhan, 2012)
6. Palak (Jaka Triadi, 2012)
7. Guk! (William Chandra, 2012)
8. Taksi (Arianjie A.Z. & Nadia Yuliani, 2011)