Artikel/Berita Festival Dokumenter dan Eksperimental Arkipel

Setelah memproduksi dokumenter tentang gagasan dan kondisi pengarsipan film di Indonesia lewat sosok Misbach Jusa Biran berjudul Anak Sabiran, Di Balik Cahaya Gemerlapan: Sang Arsip, Forum Lenteng akan menyelenggarakan Festival Film Dokumenter dan Eksperimental Internasional ARKIPEL untuk pertama kalinya. Festival tersebut dirancang untuk menjadi ruang terbuka bagi diskursus sinema dan media secara umum, khususnya film dokumenter dan eksperimental. ARKIPEL akan menghadirkan film-film eksperimental dan dokumenter dari seluruh dunia dengan berbagai macam pendekatan, baik dari estetika bahasa sinema, proses pembuatan, ataupun isu-isu sosial yang diangkat. Bertempat di beberapa lokasi di Jakarta, seperti Teater Kecil, Goethe Haus, dan kineforum, ARKIPEL akan diselenggarakan pada 24-30 Agustus 2013.

Festival ini akan diisi film-film dari kompetisi utama melalui aplikasi terbuka dan juga film-film pilihan kurator dengan tema dan isu kuratorial yang spesifik, lalu akan ditayangkan dalam bentuk kanal tunggal (bioskop). Program festival akan terdiri dari Penayangan Film, Simposium, Kompetisi Internasional, Penghargaan, Diskusi, dan Retrospeksi tokoh perfilman nasional. Sejak pertengahan Mei lalu, ARKIPEL telah membuka pendaftaran untuk karya berupa film dokumenter, film eksperimental dan/atau dokumenter dengan inovasi visual. Pendaftaran karya gratis dan waktu pendaftaran dibuka sampai 20 Juni 2013. Informasi lengkap tentang pendaftaran ini, bisa dilihat di situs resmi ARKIPEL.

Konsep festival ini berangkat dari anggapan bahwa dokumenter, yang merupakan induk dari sinema, telah berkembang begitu jauh dari sekedar rekaman murni (sinema murni) a la lumiere atau film berita seperti Kino-Pravda, hingga karya-karya dokumenter hybrid yang beririsan baik dari proses, bentuk, hingga medium. Dokumenter, layaknya fiksi, juga memiliki peluang untuk melakukan eksperimentasi berbagai macam hal dalam kajian sinema, seni rupa, seni media, dan seni-seni media berbasis-teknologi lainnya.

Pada situs resmi ARKIPEL, tim penyelenggara menyebutkan akan memilih film-film yang mengekspresikan visi personal dari pembuatnya dan berbeda dengan pendekatan para jurnalis yang mengejar dan memaparkan realitas dalam reportasenya seobjektif mungkin. Film-film yang dipilih dan ditayangkan dalam festival ini, tidak akan hanya mempunyai fungsi sebagai reportase belaka, tetapi didukung inovasi, orisinalitas, kualitas artistik, dan memiliki nilai budaya/sejarah yang kuat.

ARKIPEL ditujukan untuk menjadi festival lintas media dan disiplin yang mengacu pada bagaimana bentuk estetika dari karya yang dipresentasikan mampu memberikan inspirasi atau menghadirkan pewacanaan baru atas usaha mengeksplorasi pengetahuan dari medium film dan teknologi media lainnya. Festival ini juga akan melihat bagaimana metode yang digunakan untuk mencapai bahasa dan bentuk estetika dalam memberikan tawaran dan metode terukur yang dapat dibaca sebagai sebuah pengetahuan yang tertulis.