Festival Film Solo (FFS) bekerja sama dengan Jive Collection meluncurkan DVD bertajuk Fiksi-Pendek Indonesia, Volume 01. “Rencana ini sudah ada seusai festival tahun lalu. Kami pun mengontak pihak Jive melalui Pak Ronny P Tjandra, dan syukurlah bisa terwujud tahun ini,” kata direktur FFS Ricas Cwu saat malam peluncuran DVD, 10 Mei 2012 di Teater Besar ISI Surakarta.
Ada enam film pendek dalam kompilasi yang dirilis Jive: Gang Seribu karya Ulul Albab (Yogyakarta, 2009), Wrong Day karya Yusuf Radjamuda (Palu, 2011), Gara-gara Bendera karya Jeihan Angga Pradana (Yogyakarta, 2011), Territorial Pissing karya Jason Iskandar (Jakarta, 2010), Marni karya Kuntz Agus (Yogyakarta, 2011), serta Pigura karya Darti dan Yasin (Purbalingga). Keenam film merupakan unggulan dan film favorit pilihan penonton dari kategori Ladrang (umum) dan Gayaman (pelajar) FFS 2011. DVD ini diedarkan Jive dengan harga Rp. 59.000.
Para pembuat film yang karyanya masuk kompilasi setuju untuk menyumbangkan hasil royalti untuk program FFS ke depannya. “Royalti dari penjualan DVD tersebut diputuskan oleh para pembuatnya untuk dikelola FFS dalam bentuk “dana film” (film funding). Jadi FFS mengumpulkan hasil royalti. Para sineas yang butuh dana untuk produksi film pendek bisa pitching ide filmnya di FFS tahun depan. Ini sejalan dengan visi FFS sebagai festival yang menkhususkan diri di film pendek,” jelas Ricas.
Direktur Jive Collection Ronny P Tjandra optimis film pendek akan semakin dikenal publik dan rilis DVD ini ia yakini adalah langkah pertama yang tepat. “Perkembangan teknologi membuat hidup kita semakin segmented. Sekarang orang baca berita di gadget. Ke depannya film pendek saya rasa akan mendapat perlakuan serupa,” jelasnya, “DVD rilisan Jive ini adalah langkah awal. Kompilasi ini memungkinkan penonton membawa pulang film dari festival, dan menontonnya kembali di tempat masing-masing.”
Bagi Jeihan Angga, sutradara Gara-Gara Bendera, DVD ini memberi umur yang lebih panjang bagi karyanya. “Awalnya kami kira film kami umurnya sangat pendek. Saat selesai produksi, kami berpikir film ini hanya akan diputar beberapa kali dan sudah segitu saja. Dengan adanya DVD ini, film kami bisa punya waktu beredar yang lebih panjang, dan tentunya ditonton lebih banyak orang,” tuturnya.