Film Lawuh Boled karya Misyatun dan Usman Janatin karya Doni Saputra berhasil meraih penghargaan Film Pendek Terbaik SMA Banyumas Raya di Festival Film Purbalingga 2013. Lawuh Boled menang untuk kategori fiksi, sedangkan Usman Janatin menang untuk kategori dokumenter. Kedua pemenang tersebut berasal dari SMK dan mengalahkan 41 film peserta dari pelajar SMA se-Banyumas Raya lainnya. Penganugerahan ini berlangsung pada malam puncak festival tersebut pada Sabtu, 1 Juni 2013, di pelataran Gelora Goentoer Darjono, Purbalingga.
“Penghargaan ini adalah yang kesekian kali untuk film kami. Membanggakan, meskipun belum tentu membanggakan bagi pihak sekolah. Kami berharap, membuat film itu menjadi tradisi di sekolah kami,” ujar Misyatun selesai menerima penghargaan. Sebelumnya, film tersebut juga telah meraih penghargaan Film Terbaik kategori Pelajar di Malang Film Festival 2013 dan Festival Film Solo 2013. Sutradara kelahiran 1994 ini juga pernah menyutradarai dua film pendek berjudul Baju Buat Kakek (2009) dan Harapan di Pucuk Manggar (2012), serta pernah meraih beberapa penghargaan. Ia mulai belajar membuat film di Sawah Artha Film semasa ia masih bersekolah di SMP Negeri 4 Satu Atap Karangmoncol Purbalingga.
Yon Daryono, salah satu juri kategori fiksi, menyebutkan bahwa film Lawuh Boled dinilai mampu menyuguhkan pesan moral tanpa menggurui penonton. “Film ini mampu meringkas beberapa fenomena sosial dalam satu plot kuat, dengan akting yang ekspresif dan natural,” ujar pemimpin redaksi Harian Satelit Pos ini. Sementara Aris Andrianto, mewakili dewan juri kategori dokumenter menilai topik yang diangkat dalam Usman Janatin kurang tajam, tetapi pesan dapat disampaikan dengan baik sehingga bisa dicerna penonton. “Secara umum, karya dokumenter pelajar Banyumas Raya masih perlu banyak dibenahi, terutama riset dan penajaman masalah yang ingin diangkat,” tutur jurnalis Tempo untuk wilayah Banyumas Raya tersebut. FFP 2013 juga memberi penghargaan Film Pendek Favorit Penonton kepada Meniti Hutan Panyatan karya Cias Susi Astiti untuk kategori fiksi dan Air karya Melinda Intan untuk kategori dokumenter.
Direktur FFP Bowo Leksono mengatakan, malam penganugerahan FFP tersebut merupakan puncak dari perhelatan festival film yang sudah digelar selama sebulan. “Namun bukan akhir dari proses kreatif karya-karya film pelajar di Banyumas Raya, justru awal pelajar untuk kembali berproses,” ujarnya.
Program kompetisi film pendek merupakan salah satu program utama FFP 2013 yang bertujuan untuk terus menggairahkan dan memajukan para pembuat film pendek pelajar se-Banyumas Raya. Namun, tidak seperti tahun lalu, film karya pelajar SMP Purbalingga tidak ikut serta. Penyelenggara pun menganggap belum terjaringnya karya SMP ini sebagai pekerjaan rumah bersama.
FFP, yang tahun ini memasuki penyelenggaraan ke-7, digelar sejak 27 April hingga 24 Mei 2013. Malam puncak rencananya digelar pada Sabtu, 25 Mei 2013. Namun, kegiatan tersebut diundur berkaitan dengan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Tengah. Selama sebulan, festival rutin yang dijalankan oleh Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga ini memutar sekumpulan film pendek dan film panjang dalam Program Layar Tanjleb (layar tancap), Kompetisi Pelajar Banyumas Raya, Non-Kompetisi untuk Nasional, dan Program Khusus. Salah satu film yang diputar adalah Lewat Djam Malam (Usmar Ismail, 1954) yang telah direstorasi.
Nominasi Fiksi FFP 2013
- Lawuh Boled (Misyatun, Pedati Film SMK Negeri 1 Rembang Purbalingga)
- Beno Bejo (Indah Mustikas, Smanic Production SMA Negeri 1 Cilacap)
- Gedang Goreng Soklat (Octa Berna Ratungga, Kafiana Production SMK YPLP Perwira Purbalingga)
- Kwitansi Bodong (Putri Yuliasari, Wima Cinema SMK Widya Manggala Purbalingga)
- Titip Doa (Faris Fadhillah, Smansabara Film School SMA Negeri 1 Banjarnegara)
- Meniti Hutan Panyatan (Cias Susi Astiti, Pak Dirman Film SMA Negeri 1 Rembang Purbalingga)
Nominasi Dokumenter FFP 2013
- Usman Janatin (Doni Saputra, Smega Movie SMK Negeri 1 Purbalingga)
- Air (Melinta Intan VP, Papringan Pictures SMA Negeri 1 Kutasari Purbalingga)
- Semangat di Usia Senja (Rizal Zakaria, Lentera Production SMK Negeri 1 Wanareja Cilacap)
- Secarik Kisah Panyatan (Rizky Pangestu, Pak Dirman Film SMA Negeri 1 Rembang Purbalingga)
- Bebas Tapi Menyapa (Zulfa Aulia Wibowo, Fiaz Emmo Production SMK Negeri 1 Cilacap)