Perpustakaan Nasional RI (PNRI) meluncurkan situs web dan portal layanan informasi di Teater Gedung PNRI Lt. 1, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis 24 Mei 2012. Selain peluncuran, ada pula sesi sosialisasi penggunaan situs tersebut. Peluncuran ini merupakan bagian dari rangkaian acara memperingati hari PNRI ke 32, selain bazaar, pameran, juga pemutaran dan diskusi film.
Peluncuran situs web PNRI merupakan bentuk peningkatan layanan terhadap publik. Untuk mengisi konten situs web tersebut, PNRI tetap mengandalkan sistem kerja perpustakaan seperti biasanya. “Sistem kerjanya tetap meliputi berbagai aspek. Mulai dari akuisisi (pengadaan koleksi baik internal maupun eksternal), pengolahan (menyusun deskripsi bibliografi dan kata kunci), pelayanan (bagaimana koleksi bisa diakses dan dimanfaatkan publik), preservasi (perawatan materi baik manual maupun digital). Digitalisasi sendiri bertujuan agar kontak fisik terhadap materi asli dikurangi sehingga bisa lebih awet. Keseluruhan proses ini sifatnya integral dan dari materi yang sudah dipreservasi bisa membuat lingkaran proses lagi. Situs ini bisa dibilang pengemasan ulang informasi.” ujar Joko Santoso.
PNRI mengisi situsnya tidak hanya dengan berita dan agenda kegiatan terbaru, tetapi juga hasil digitalisasi koleksi-koleksi mereka, yang hak ciptanya sudah dibeli atau sudah menjadi milik publik (sesuai Undang-Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta). Tidak hanya koleksi internal, PNRI juga bekerja sama dengan lembaga atau sumber dokumentasi lain, melengkapi halaman-halaman situs web yang ada. Salah satunya adalah halaman Dokumentasi Perfilman Indonesia, di mana PNRI bekerja sama dengan Sinematek Indonesia.
“Sinematek banyak menyediakan informasi dan bahan mentahnya, kami yang membuat objek digital, aplikasi database, dan situs web-nya. Jadi, kami bekerja di aspek TI-nya, mereka konten dan informasi,” tambah Joko. Selain info-info umum dan juga kliping, PNRI membuat situs web kepustakaan tersendiri untuk tokoh perfilman Indonesia. Sampai saat ini sudah ada sepuluh tokoh di mana profil Sofia WD merupakan tokoh terbaru yang diunggah. Untuk tahun ini, direncanakan akan ada profil tiga tokoh lagi yang akan terbit.
Ia juga mengatakan bahwa salah satu yang bisa melengkapi berjalannya sebuah perpustakaan digital adalah dengan adanya resource sharing. “Bisa dibilang kami baru bekerja sama dengan sebagian kecil saja. Maka dari itu, dengan adanya situs web ini, PNRI ingin mengajak lebih banyak pihak untuk bekerja sama mengolah ini semua.”
Sehari sebelumnya, PNRI juga menyelenggarakan seminar dan pemutaran film bertema “Film dan Penontonnya” bersama Deddy Mizwar, Zairin, dan A Kasandra Putranto, dilanjutkan pemutaran Alangkah Lucunya Negeri Ini.