Artikel/Berita Pohon Penghujan Raih Ali Sadikin Award

Dari 6 unggulan, Pohon Penghujan karya Andra Fembiarto meraih Ali Sadikin Award sebagai film pendek terbaik pada ajang Festival Film Pendek (FFP) Jabodetabek 2014. Pada kategori Skenario Film, film Vox Populi Vox Dei (Mulyantojoyo) meraih Misbach Yusa Biran Award, mengalahkan 5 unggulan lainnya. Dari 5 unggulan, GRJS (Gelanggang Remaja Jakarta Selatan) Award diberikan kepada film Mey 1998 (Ken Iswari)sebagai Poster Film Terbaik. Video Angsa Berbisa (Amriy Ramadhan) berhasil membawa pulang KPJ (Kelompok Penyanyi Jalanan) Award sebagai Video Klip Terbaik dari tiga unggulan. Pengumuman ini berlangsung pada Sabtu, 29 Maret 2014 di GRJS Bulungan, menutup FFP Jabodetabek yang berlangsung sejak Senin, 24 Maret 2014.

Menurut juri kategori Film Pendek Terbaik, Panji Wibowo, dari 51 film yang terdaftar tahun ini, sebagian besar belum memiliki kesadaran sinematografi yang baik. “Peserta masih sekadar mendokumentasikan adegan daripada menciptakan realita dalam filmnya.” BE Raisuli, juri untuk kategori Skenario Terbaik, menilai film-film pendek tersebut dari gagasan dan seberapa jauh film tersebut dapat memberi manfaat. Kekev Marlov, yang ditunjuk menjadi juri Poster Film menilai kualitas poster film peserta tahun ini menurun, baik dari tampilan, komposisi, maupun warna. Sedangkan, dari 19 video klip yang terdaftar, juri Aria Kusumadewa menilai cukup banyak video klip peserta yang menarik.

Selain pemutaran film peserta kompetisi, FFP Jabodetabek juga mengadakan diskusi dan lokakarya. Lokakarya kamera bersama Sinematografer Indonesia, lokakarya sound bersama Trisno, lokakarya tata rias bersama Paijo, dan lokakarya steadycam bersama Enggong Supardi. Poster film pendek yang berkompetisi juga dipamerkan di Gedung Pertunjukan GRJS Bulungan.

Pada penutup festival tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parenkraf) Mari Elka Pangestu yang hadir pada malam itu, menilai kehadiran FFP Jabodetabek bisa memberi semangat untuk independen, sekaligus memberi ruang kreativitas untuk sineas-sineas muda, meski selama ini bergerak secara militan. “Maka dari itu, kami akan berupaya memberi ruang untuk kreativitas-kreativitas ini di tempat lain, sehingga bisa dijangkau publik lebih luas. Itu janji kami.” Pada acara tersebut, hadir pula Direktur Jendral Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya Kemenparekraf Ahman Sya, Ketua Badan Perfilman Indonesia (BPI) Alex Komang, , Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, juga sineas lain seperti Aria Kusumadewa (yang juga salah satu penggiat Komunitas Film Bulungan), Zairin Zain, Sys Ns, Nani Widjaja, Sha Ine Febriyanti, dan Medina Kamil.

FFP Jabodetabek adalah festival film pendek yang digagas dan diselenggarakan Komunitas Pecinta Seni Bulungan. Tahun ini merupakan tahun ketiga penyelenggaraan festival tersebut. Jika sebelumnya festival ini terbatas untuk peserta dari DKI Jakarta dan Jawa Barat, tahun ini diperluas dengan mengikutsertakan Banten. Sejak penyelenggaraan pertamanya, keberadaan festival ini tak lepas dari dukungan tetap beberapa pihak seperti GRJS Bulungan, KPJ, maupun individu yang berkecimpung di dunia film seperti Deddy Mizwar dan Gatot Brajamusti.