Pembukaan XXI Short Film Festival yang berlangsung di Studio 2 Epicentrum XXI, Kuningan pada Kamis, 21 Maret 2013 pukul 19.30 malam kemarin, meresmikan berlangsungnya festival ini. Festival digelar sampai 24 Maret 2013 di tempat sama.Selama empat hari, publik ditawarkan kesempatan menonton film-film pendek pada layar lebar.
Acara tersebut dibuka oleh sambutan Catherine Keng, selaku Direktur Festival, dilanjutkan presentasi program oleh Nauval Yazid, selaku Direktur Program, pengantar Dewan Juri yang diwakili oleh Abduh Aziz, serta pemutaran tiga film kompetisi dari masing-masing kategori yakni Makan di Luar, Altitude Alto, dan Salah Gaul.
Pada kesempatan tersebut, Abduh menyatakan bahwa tidak sulit menilai karya-karya yang berkompetisi di ajang ini. Ia melihat adanya peningkatan kualitas karya, baik dari segi cerita maupun teknis. “Mungkin ini dampak dari banyaknya acara maupun workshop yang diselenggarakan, sehingga ada pendidikan film secara merata, meski lebih banyak secara informal.” Meskipun begitu, ia juga menambahkan bahwa kabar membanggakan tersebut, saat ini masih harus dihadapkan pada nasib industri film yang masih belum jelas. “Film pendek adalah jalan sunyi. Pertanyaannya, mau ke mana mereka setelah ini?” Walaupun begitu, ia berharap agar festival ini menjadi titik awal agar film pendek bisa diterima publik lebih luas, termasuk di ruang komersial, dan bisa hidup dari sana.
Tidak hanya program kompetisi yang menjadi agenda kegiatan XXI Short Film Festival. Dalam festival film pendek tersebut, ada pula program non-kompetisi, retrospeksi film-film pendek BW Purbanegara dan Ifa Isfansyah, film-film pendek Internasional, dan juga workshop. Salah satu yang menarik adalah diputarnya film Curfew karya Shawn Christensen, film pemenang penghargaan Oscar untuk Best Live Action Short Film. Ada pula film pendek terbaru BW Purbanegara berjudul Kamu di Kanan Aku Senang dalam program retrospeksinya, juga Bermula dari A yang tahun lalu banyak memenangkan penghargaan festival film internasional.
Selain itu, untuk film-film pendek Indonesia, setelah pemutaran setiap film akan dilanjutkan dengan diskusi bersama pembuat film. Festival ini juga menyelenggarakan dua workshop: Shorts for Sale! tentang distribusi film pendek bersama Lulu Ratna dan BW Purbanegara pada Sabtu, 23 Maret 2013 pukul 10.00 dan Rock Your Shorts! tentang penataan musik dalam film pendek bersama Sundari Mardjuki (Marketing and Communication Manager Sony Music), Thoersi Argeswara, dan Lola Amaria pada Minggu, 24 Maret 2013 pukul 10.00.
Pengumuman pemenang kompetisi akan berlangsung pada Minggu, 24 Maret 2013. Ada delapan penghargaan yang akan diberikan antara lain Film Terbaik (pilihan Juri) dan Film Pilihan Media (Media Choice Award) dari masing-masing kategori, Film Pendek Pilihan Indonesia’s Film Directors Club (IFDC), serta Film Pendek Favorit Pilihan Penonton. Film Terbaik pilihan juri akan mendapat hadiah sebesar 10 juta rupiah dan filmnya akan diputar dalam satu kompilasi di bioskop-bioskop jaringan XXI. Kemudian, bekerjasama dengan Canon, festival ini juga akan memberikan hadiah kamera seri 5D dan 6D untuk para pemenang. Bahkan, para penonton juga akan diberikan door prize berupa pocket camera.
Berikut adalah program-program XXI Short Film Festival di luar program kompetisi:
Focus on BW Purbanegara
- Cheng-Cheng Po (2007)
- Lastri, Apa Sing Kowe Goleti? (2008)
- Say Hello to Yellow (2011)
- Bermula dari A (2011)
- Kamu di Kanan Aku Senang (2013)
Focus on Ifa Isfansyah
- Mayar (2002)
- Harap Tenang, Ada Ujian! (2006)
- Setengah Sendok Teh (2007)
- Huan Chen Guang (2008)
- Percakapan (2010)
International Shorts: Rome Independent Film Festival on Tour
- Betty Boop (Matteo Scifoni, 2011)
- Cusutu n’coddu (Giovanni La Parola, 2011)
- Fulgenzio (Aldo Juliano, 2011)
- Nonna si deve asciugare (Alfredo Covelli, 2011)
- Silence (Giuseppe Capasso, 2013)
- In fondo a destra (Valerio Groppa, 2011)
International Shorts: Variety
- A Society (Jens Assur, 2012)
- The Black Balloon (Joshua Safdie & Ben Safdie, 2012)
- 108 Prayer Beads (Han Han Li, 2012)
- That Which Once Was (Kimi Takesue, 2011)
- Curfew (Shawn Christensen, 2012)