Perhimpunan Rumah Film mengadakan diskusi 33 Film Indonesia Terpenting di Binus International, Jakarta, 26 Januari 2012. Sebelumnya, daftar film pilihan Rumah Film tersebut diumumkan secara bersambung di Twitter, tanggal 23-24 Januari via akun @rumahfilmorg. Hadir dalam diskusi tiga dari enam anggota tim kurator (yang juga merupakan pengurus Rumah Film): Hikmat Darmawan, Ekky Imanjaya, dan Krisnadi Yuliawan. Tiga kurator lainnya adalah Eric Sasono, Asmayani Kusrini, dan Ifan Adriansyah Ismail. Sebelum diskusi, ada pemutaran 6:30, salah satu film yang masuk daftar.
Dalam pembukaan diskusi, Hikmat menjelaskan bahwa daftar bentukan Rumah Film ditujukan menjadi pemetaan terhadap film Indonesia. "Sepanjang dekade kemarin, inilah road map yang kami baca. Ini bisa jadi tawaran sudut pandang, yang kemudian bisa didiskusikan bersama. Inilah bentuk sumbangan Rumah Film terhadap perfilman nasional," ujar Hikmat. "Standar penilaiannya ada tiga tahap. Pertama tentunya adalah keasyikan kami saat menonton. Subjektif memang, namun pengalaman sinematik kami sendiri tidak bisa kami abaikan. Barulah berikutnya kami mempertimbangkan pencapaian dan terobosan yang dilakukan film tersebut. Kemudian adalah menilai tema dalam film, apakah ia mewakili zaman atau tidak. Inilah kenapa kami menggunakan kata 'terpenting', bukan 'terbaik'," jelas Ekky.
Salah satu pertanyaan yang muncul saat diskusi: kenapa sedikit sekali film Indonesia yang berani melihat masalah sosial secara telanjang? "Tahun 2000 sampai 2009 merupakan dekade pertama di mana kita bisa bebas menikmati hidup dari Orde Baru. Kejadian tahun 1998 membuka banyak akses terkait film, lebih spesifiknya produksi film. Namun, perlu diperhatikan juga kalau dekade 2000-2009 merupakan dekade yang lahir dari krisis moneter," kata Hikmat, "tapi kenapa butuh sepuluh tahun pasca 98 sampai ada film seperti May dan 9808?"
Diskusi berakhir pada sebuah ajakan. "Kami berharap daftar ini bisa menjadi pemantik bagi kawan-kawan sekalian, untuk membuat daftar serupa, untuk berdiskusi dan memaknai perkembangan film Indonesia selama ini," ajak Krisnadi. Rencananya, seminggu setelah diskusi, daftar 33 Film Indonesia Terpenting akan diunggah ke situs RumahFilm.org, beserta sejumlah artikel pelengkap untuk masing-masing film pilihan. Berikut ini adalah film-film Indonesia pilihan Rumah Film:
1. Opera Jawa (Garin Nugroho – 2006)
2. Kantata Takwa (Gotot Prakosa dan Eros Djarot – 2008)
3. Teak Leaves at the Temple (Garin Nugroho – 2008)
4. The Rainmaker (Impian Kemarau) (Ravi Bharwani – 2004)
5. Eliana, Eliana (Riri Riza – 2002)
6. Pachinko & Everyone’s Happy (Harry Suharyadi – 2000)
7. Jermal(Ravi Bharwani, Rayya Makarim, dan Orlow Seunke – 2009)
8. Babi Buta yang Ingin Terbang (Edwin – 2008)
9. Rindu Kami Padamu (Garin Nugroho – 2005)
10. Lukas’ Moment (Aryo Danusiri – 2006)
11. Marsinah (Cry Justice) (Slamet Rahardjo – 2000)
12. 3 Doa 3 Cinta (Nurman Hakim – 2008)
13. May (Viva Westi – 2008)
14. Romeo & Juliet (Andibachtiar Yusuf – 2009)
15. 9808 (Anggun Priambodo, Ariani Darmawan, Edwin, Hafiz, Ifa Isfansyah, Lucky Kuswandi, Otty Widasari, Ucu Agustin, Steve Pillar Setiabudi, Wisnu Suryapratama – 2008)
16. King (Ari Sihasale – 2009)
17. Saia (Djenar Maesa Ayu – 2009)
18. Pintu Terlarang (Joko Anwar – 2009)
19. Mereka Bilang, Saya Monyet! (Djenar Maesa Ayu – 2007)
20. Ada Apa Dengan Cinta?(Rudi Soedjarwo – 2002)
21. Janji Joni(Joko Anwar – 2005)
22. Ketika (Deddy Mizwar – 2004)
23. Laskar Pelangi(Riri Riza – 2008)
24. Legenda Sundel Bolong (Hanung Bramantyo – 2007)
25. 6:30 (Rinaldi Puspoyo, 2006)
26. Catatan Akhir Sekolah (Hanung Bramantyo – 2004)
27. fiksi. (Mouly Surya – 2008)
28. Kambing Jantan (Rudi Soedjarwo – 2009)
29. Identitas (Aria Kusumadewa – 2009)
30. Arisan! (Nia Dinata – 2003)
31. Keramat (Monty Tiwa – 2009)
32. Maaf, Saya Menghamili Istri Anda (Monty Tiwa – 2007)
33. Pocong 2 (Rudi Soedjarwo – 2006)