Artikel/Berita South to South Film Festival 2012: Semangat Tanpa Batas

Poster South to South Film Festival 2012 (Foto: StoS)South to South Film Festival (StoS) kembali diselenggarakan pada 22-26 Februari 2012 di Goethe Institut Jakarta, Institut Français d’Indonésie (IFI) Jakarta, dan Kineforum. Dengan tema "Semangat Tanpa Batas", rangkaian acara StoS tahun ini antara lain penayangan film bertema lingkungan dari dalam dan luar negeri, diskusi tentang film, media, dan lingkungan, forum pertemuan berskala regional, pertunjukan musik akustik, dan pameran komik strip tentang perjuangan masyarakat Mollo, NTT. Pembukaan festival akan berlangsung Rabu, 22 Februari 2012 di Goethe Institut, dengan film pembuka dokumenter Negeri di Bawah Kabut dan animasi Pulihkan Indonesia. Acara ini terbuka untuk umum.

StoS sendiri merupakan festival film dua tahunan dengan tema sosial, politik, dan lingkungan hidup pada konteks lokal hingga global. Tahun ini menjadi tahun keempat penyelenggaraan StoS. Tema "Semangat Tanpa Batas" dipilih sebagai upaya menjawab tantangan atas pertanyaan: hal macam apa sejatinya ukuran kepedulian terhadap persoalan sosial-lingkungan? Salah satunya adalah cerita perjuangan masyarakat Mollo, yang menjadi ikon dan simbol "Semangat Tanpa Batas" untuk keseluruhan kegiatan StoS.

Film-film dalam negeri yang diputar StoS merupakan film-film hasil kompetisi film pendek fiksi dan dokumenter bertemakan "Semangat Tanpa Batas" dengan durasi maksimal 30 menit. Ada 13 karya dokumenter dan tujuh karya fiksi yang berkompetisi. Selain itu ada pula penayangan film non-kompetisi dan program anak.

Berdasarkan rilis panitia, StoS tidak hendak berbicara mengenai pencapaian artistik sebuah karya film, baik panjang maupun pendek. StoS mencoba menangkap peranan penting dari media-media komunikasi yang ada saat ini terkait bentuk pengekspresian diri, tangkapan mata telanjang setiap detik kejadian (melalui kamera digital, SLR, ataupun kamera film), dan hubungan sebuah kisah dari hulu hingga ke hilir. Media dapat berperan sebagai alat penyalur gejolak ekspresi yang ada, dan menjadikannya sebagai bentuk gerakan sosial. StoS mencoba menampilkan cerita-cerita keseharian tokoh-tokoh perubahan di masyarakat.

Akan ada dua kali diskusi interaktif selama Stos berlangsung. Diskusi pertama bertempat di Goethe Institut, Kamis, 23 Februari 2012, pukul 16.00, dengan topik "Semangat Tanpa Batas, Menggagas dan Membangun Solidaritas". Narasumbernya antara lain Aleta Baun (pejuang perempuan NTT), Melanie Subono (musisi), Riri Riza (sutradara, tentatif), Abet Nego Tarigan (perwakilan Konsorsium StoS). Diskusi kedua bertempat di Kineforum, Jumat, 24 Februari 2012, pukul 14.15, dengan topik "Menembus Batas, Media Visual sebagai Media Komunikasi kepada Publik". Narasumbernya antara lain Bowo Leksono (sutradara), Ismujiono (praktisi media), dan Danang Widoyoko (perwakilan Indonesia Corruption Watch).

Selain itu, pada tanggal 23-25 Februari 2012, akan berlangsung Regional Meeting Forum, sebuah kegiatan yang mempertemukan para pembuat film, penyelenggara festival, aktivis media dan pekerja organisasi non-pemerintah. Peserta tidak hanya dari Indonesia tetapi juga dari negara Selatan lain, untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang bagaimana menghadapi tantangan dan mendukung gerakan solidaritas melalui film. Andi K. Yuwono dan Hilmar Farid akan menjadi fasilitator dalam kegiatan ini.

Setelah rangkaian acara di Jakarta, StoS akan melakukan roadshow ke wilayah lain di Indonesia, termasuk komunitas maupun kampus yang berminat untuk dikunjungi, selama dua tahun ke depan sampai StoS berikutnya.

Informasi selengkapnya mengenai South to South Film Festival 2012 dapat dilihat di situs web resmi mereka.

Peserta Kompetisi Film Pendek Dokumenter

1. Sop Buntut – Deden Ramadani

2. Kereta Cinta – PIR OWNERS

3. Surat Cinta buat Sang Prada – Wenda Maria Imakulata

4. Dari Kolong Ibukota – Benny Bengke

5. Yang Tak Ingin Terbenam – Ari Trismana

6. X (Kali) – Ayun Endra Yanto

7. Demi Goresan Kapur – Ari Trismana

8. Mata Buruh – Nanda Dian Sari

9. Buruh Tukang Becak – Supriyadi / Nifsi Ramdani

10. Trima Hidup Apa Adanya – Bowo Leksono

11. Presiden Republik Abu-Abu – Riyadi

12. Donor ASI – Ani Ema Susanti

13. Rumah Multatuli – Sapto Agus Irawan

Peserta Kompetisi Film Pendek Fiksi

1. Kalung Sepatu – Dwi Astuti

2. Layar Kacau – Novin Farid S. Wibowo

3. Kado Suket – Puspa Juwita

4. Boim – Suryo Buwono

5. Sarung – Anis Septiani

6. Jakarta 2012 – Andra Fembriarto

7. Gamelan Noise – Andra Fembriarto