Katalog Cemeng 2005 (The Last Primadona)

0
Sinopsis

Kisah tragis tentang sebuah rombongan kesenian rakyat bernama Cemeng dan tentang primadonanya. Kisah berawal dari mulai surutnya primadona Nurbandiah (Ratna Riantiarno), saat mulai tersaingi oleh primadona baru Nurkatonah (Nur Anani), anaknya sendiri. Di awal kisah, banyak kilasan masa jaya mereka. Nurkatonah jadi rebutan pengibing, hingga Bodong (O'han Adiputra), jagoan setempat yang sangat mencintainya sempat kalap. Sementara diam-diam Sukra (Didi Petet), pimpinan rombongan dan suami Nurbandiah, setelah pimpinan dan suami lama primadona itu, Nur Kelana (Sardono W. Kusumo) meninggal, menaruh hati pada Nurkatonah. Kisah tiga tokoh itu diceritakan silih berganti. Semua mengalami nasib tragis seperti juga rombongan Cemeng itu sendiri. Nurbandiah mengusir Nurkatonah ketika memergoki Sukra berusaha menggauli Nurkatonah. Nurkatonah pergi ke Jakarta dan bekerja di salon Amaliah (Rita Matu Mona), kawannya. Nurbandiah membuka rahasia hubungan Nurkatonah dan Sukra, sambil diperlihatkan perjinahan Sukra-Nurbandiah di masa lalu. Sukra menggerung, hilang ingatan dan mati tenggelam di sungai. Bodong menyusul Nurkatonah ke Jakarta dan mengajak pulang dan kawin. Nasib malang menimpanya. Iksan (Edi Sutarto), anak buah Bodong, yang selalu iri padanya dan pernah mengawini janda Bodong, menjebak Bodong, hingga ditembak mati polisi. Nurkatonah pulang dan menjumpai ibunya sudah dalam keadaan sekarat, miskin, alat keseniannya sudah terjual habis, dan tak sempat mengatakan rahasia anaknya yang dipendamnya. Nurkatonah dan Badri (Alex Komang), satu-satunya anggota rombongan yang tinggal, mengamen dan akhirnya tersungkur-sungkur di tempat pembuangan sampah bak orang tak waras.

Catatan

Proyek Dewan Film Nasional bersama dengan Bulan Tertusuk Ilalang. Masa tayang yang tercantum sebelum lolos sensor. Peserta FFAP 1995, Jakarta.Kopi VHS judul ini dapat diakses dari Koleksi Sinematek Indonesia.