Artikel Berita

Penata Musik peraih piala Citra tahun 2008, Zeke Khaseli bersama rekannya Yudi Arfani mendapatkan unggulan penata musik terbaik untuk Yang Tidak Dibicarakan Ketika Membicarakan Cinta pada The Asia-Pacific Film Festival (APFF) ke 56 yang diselenggarakan di Makau 13-15 Desember 2013.
Kineforum Dewan Kesenian Jakarta bekerjasama dengan Jakarta Biennale 2013 menyelenggarakan kineforum MISBAR: sebuah bioskop temporer dengan desain kontemporer di ruang terbuka, yang memutar film-film Indonesia klasik maupun kini. Acara berlangsung 10-16 Desember 2013 di Lapangan Futsal MONAS.
Film Denok dan Gareng (Dwi Sujanti Nugraheni, Indonesia) mendapatkan dua piala dalam Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2013: NETPAC Award dan Silver Hanoman Award. Adapun Golden Hanoman Award diraih oleh Television (Mustafa Faroqi, Bangladesh).
Sang Kiai keluar sebagai Film Terbaik Festival Film Indonesia (FFI) 2013. Film biopik tentang KH Hasyim Asyaari tersebut juga mendapat Piala Citra untuk tiga kategori lainnya: Sutradara Terbaik, Penata Suara Terbaik, dan Aktor Pendukung Terbaik.
Film Belenggu mendominasi daftar unggulan Festival Film Indonesia tahun ini dengan 13 unggulan pada 12 kategori.
Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF), yang mengkhususkan diri pada sinema Asia, akan menggelar edisi ke-8 pada 28 November-7 Desember 2013. Program pemutaran film, seminar, dan diskusi, akan diselenggarakan di Empire XXI, Taman Budaya Yogyakarta, Lembaga Indonesia-Prancis, dan beberapa kampung di Yogyakarta. JAFF akan memutar 80 film yang terdiri dari 37 film panjang dan 43 film pendek.
Jakarta International Film Festival kembali hadir setelah vakum dua tahun. Yayasan Masyarakat Mandiri Film Indonesia berkolaborasi dengan Muvila.com dalam menyelenggarakan JiFFest ke-13 ini, mengangkat tema “New Chapter”. Total ada 28 film yang akan diputar—14 di antaranya film Indonesia—selama 15-17, 23, dan 29-30 November 2013 di empat lokasi pemutaran di Jakarta.
Pengantar: Dalam perhelatan Apresiasi Film Indonesia 2013, dewan juri yang terdiri dari sembilan orang dengan berbagai latar belakang yang memutuskan siapa pemenangnya. Berikut ini adalah pertimbangan-pertimbangan yang melatarbelakangi keputusan itu dan penjelasan alasan-alasannya.
Apresiasi Film Indonesia (AFI) kedua yang diselenggarakan di Plaza Selatan Komplek Gelora Bung Karno, Senayan Senin (04/11/13) berubah format dibanding tahun sebelumnya. AFI tidak memberikan penghargaan unsur teknis (sinematografi, penyutradaraan dll) tapi lebih mengapresiasi film sebagai karya seni, meski “dibatasi” dengan slogan “mengandung unsur nilai budaya, kearifan lokal dan pembangunan karakter bangsa”.
Sejumlah produser film Indonesia resmi membentuk organisasi Asosiasi Produser Film Indonesia, disingkat Aprofi, lewat kongres yang diselenggarakan pada 17 Oktober 2013, di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan.