Artikel Sosok

"Saya pekerja profesional. Kapan saya dapat horor, saya kerjakan. Kapan saya dapat drama remaja, saya kerjakan. Saya tidak pilih-pilih."
Selama ini ia lebih dikenal sebagai putra pertama dari Ovi, gitaris band /rif. Tak heran jika ia bisa ditawari bermain dalam film ini. Gayanya sehari-hari sesuai dengan perannya di film sebagai seorang anak muda, pemain band rock, dengan tampilan yang urakan dan bertato.
Saya mulai tertarik dan mencoba dengan konsep bahwa saya harus konsisten dengan warna saya sendiri sehingga orang bisa bilang, “Oh, ini filmnya Wanna B. Ini Wanna B banget.”
Vera Lasut banyak mendapat network setelah beberapa kali membantu Kementerian Budaya dan Pariwisata untuk mempromosikan film-film Indonesia di beberapa festival film internasional.
Ario Bayu menggambarkan koruptor sebagai orang yang hidup dengan merebut hak semua orang, termasuk hak untuk bermimpi.
Kenangan Tino Saroengallo tentang bekerja dengan Iri Supit dalam produksi film dan televisi
Dalam film terbaru mereka, Nia dan Ale menghadirkan pendatang baru Yudi Miftahudin. Pada saat skenario ditulis, Jeremias Nyangoen mengusulkan tokohnya harus berbibir sumbing.
Wika menceritakan beberapa persiapan yang ia jalani sebelum pengambilan gambar film trilogi Merah Putih, dan hasil yang ia petik selama berakting di dalam set.
"Berbeda dengan lima tahun lalu, ketika saya selalu sinis melihat permasalahan sekitar, kini saya ada di tahapan ingin tertawa meski itu menyakitkan," jelas Aria pada konferensi pers yang digelar usai pemutaran Kentut, film terbarunya.
Menjadi produser sekaligus pemain, Marcella berkomentar, "Kita harus bisa menempatkan diri pada tempat semestinya. Harus profesional.