Artikel

KidsFFest untuk kelimakalinya dilaksanakan pada 17 - 21 April di Piazza Area Gandaria City, Gandaria XXI dan Blitzmegaplex Pasific Place.
Aktor kelahiran 24 Maret 1982 ini bercerita tentang pengalamannya di Tampan Tailor dan Madre, proses kreatifnya, kariernya, rekan-rekan satu profesinya, krisis keaktoran di perfilman nasional, serta keinginannya untuk menyuarakan aspirasi anak muda lewat film.
Akademi Film Indonesia membagikan Piala Jati Emas untuk empat kategori. Postcards from the Zoo meraih Film Terbaik, Lovely Man menang Skenario Terbaik, dan Teddy Soeriaatmadja menjadi Sutradara Terbaik untuk film yang sama. Ada pula Film Terlaris dimenangkan oleh Habibie & Ainun.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia bekerja sama dengan Sinematek Indonesia mendigitalisasi 29 film Indonesi. Serah terima hasil digitalisasi ini berlangsung pada Selasa, 2 April 2013 pukul 12.00 di Pusat Perfilman H. Usmar Ismail.
Satu film dengan sejuta penonton adalah statistik, sejuta film dengan satu penonton adalah tragedi. Melihat kondisi perfilman Indonesia sekarang, dua-duanya adalah tragedi. Tanpa pencapaian Habibie & Ainun, 5 cm, dan The Raid, statistik penonton kita tahun 2012 sungguhlah mengkhawatirkan.
Film tidak sekadar menjadi produk romantisme atau reproduksi realitas seperti media massa cetak dan elektronik, tapi seharusnya bisa menjadi sumber inspirasi.
Film Wan An karya Yandi Laurens meraih tiga penghargaan di XXI Short Film Festival sebagai Film Pendek Favorit Pilihan Penonton, Film Pendek Fiksi Naratif Pilihan Media, dan Film Pendek Fiksi Naratif Terbaik.
Pembukaan XXI Short Film Festival yang berlangsung di Studio 2 Epicentrum XXI, Kuningan pada Kamis, 21 Maret 2013 pukul 19.30 malam kemarin, meresmikan berlangsungnya festival ini. Festival digelar sampai 24 Maret 2013 di tempat sama.Selama empat hari, publik ditawarkan kesempatan menonton film-film pendek pada layar lebar.
Southeast Asian Film Festival (SEAFF) memasuki tahun ketiga. Ada dua puluh tujuh film yang akan diputar tahun ini; enam di antaranya film Indonesia: Vakansi yang Janggal dan Penyakit Lainnya (Yosep Anggi Noen), Atambua 39C (Riri Riza), Mangga Golek Matang Pohon (Tonny Trimarsanto), Postcards from the Zoo (Edwin), Sang Penari, serta Rumah dan Musim Hujan (Ifa Isfansyah)
Tantra Surjadi, sinematografer terkemuka Indonesia, peraih lima Piala Citra dan lima unggulan untuk sinematografi dan penyuntingan, meninggal dalam usia 78 tahun di rumahnya, Pulomas Timur II no 5, tanggal 9 Maret 2013. Jenazah almarhum kemudian disemayamkan di rumah duka RS Cikini. Salah seorang sahabatnya mengatakan bahwa almarhum sudah beberapa waktu menderita kanker stadium empat.