Artikel

Setelah memproduksi dokumenter tentang gagasan dan kondisi pengarsipan film di Indonesia lewat sosok Misbach Jusa Biran berjudul Anak Sabiran, Di Balik Cahaya Gemerlapan: Sang Arsip, Forum Lenteng akan menyelenggarakan Festival Film Dokumenter dan Eksperimental Internasional ARKIPEL untuk pertama kalinya.
Buat saya, pada akhirnya, seni peran adalah membuka wawasan lebih luas dan membuka awareness sedemikian peka untuk mau dan bisa menyikapi karakter lain.
Sutradara Ifa Isfansyah mencatat banyak hal menarik setelah menonton film-film pendek Indonesia tahun 2013. Beberapa film bahkan mampu meninggalkan energi yang sudah lama sekali tidak ia dapatkan dari film-film panjang Indonesia.
Indonesia Movie Awards (IMA) 2013 memilih Lukman Sardi (Rectoverso) dan Imelda Therinne (Belenggu) sebagai yang terbaik, sementara Habibie & Ainun sebagai film favorit. Pengumuman pemenang ini ditayangkan oleh RCTI Senin, 27 Mei 2013.
Jika biasanya Luna Maya dan Sigi Wimala lebih sering terlihat berakting di depan layar, dan Ilya Sigma lebih dikenal sebagai penulis naskah, ketiganya justru berkolaborasi sebagai sutradara dalam Pintu Harmonika yang beredar mulai 23 Mei 2013.
Optatissimus menandai pertama kalinya kemunculan nama Dirmawan Hatta sebagai sutradara. Sebelumnya, alumni Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada ini lebih dikenal sebagai penulis naskah. Dua kali namanya diunggulkan sebagai penulis skenario terbaik di Festival Film Indonesia: 2008 untuk May dan 2011 dan The Mirror Never Lies.
Ruang bukanlah sekedar tempat terjadinya peristiwa. Ruang membentuk sekaligus ikut dibentuk oleh aktivitas manusia yang ada di dalamnya. Bioskop termasuk dalam kategori ruang yang menjadi tempat interaksi dan dinamika sosial yang riuh. Memakai contoh Indonesia, Malaysia, dan Filipina, tulisan ini mengamati bioskop sebagai produk warisan masa kolonial yang terus berubah seiring perkembangan zaman.
Film Dino (2013), yang disutradarai Edward Gunawan, terpilih menjadi pemenang pertama Kompetisi Film Pendek Europe on Screen 2013. Film ini mengungguli tujuh film finalis lainnya dan membawa pulang hadiah berupa Full HD Camcorder dari SONY Indonesia seri HDR-PJ30E.
Raditya Dika merasa cukup puas  atas kelahiran film barunya, Cinta Brontosaurus. Selain banyak belajar, ia merasa puas karena bisa sepenuhnya menggarap naskah untuk film ini, tanpa bantuan langsung dari orang lain.
Lola baru saja meluncurkan film layar lebar produksinya yang kelima, Kisah 3 Titik (K3T). Ia bercerita kepada FI tentang produksi film, berburu bakat-bakat baru dan juga tentang masa awal keterlibatannya di dunia film.