Penata kamera
Penata artistik
Narno
Ny. Cokrosewoyo (Mrs. Cokrosewoyo)
Sinopsis

Narno dipergoki pacarnya, Tini, sedang merayu Tina, adik kandung Tini. Tini yang sudah lama menyelidiki Narno, marah dan memutuskan hubungan. Tiba-tiba Tini mati digigit ular saat tidur. Neneknya, curiga bahwa Tini dibunuh. Ia menyatakan kecurigaan itu pada Yoso, polisi. Ia juga minta guru les organ Tina, Harjanto, tinggal di situ. Harjanto diberitahu rahasia keluarga: tentang harta karun, tentang kematian orangtua Tina dan Tini yang tak wajar. Antara Harjanto dan Tina tumbuh rasa saling mencintai.

Ny. Cokrosewoyo, ibu Narno, tidak terima perlakuan nenek Tina. Ia pergi ke dukun dan mengguna-gunai Tina, sambil menyuntikkan semacam obat yang membuat Tina sakit dan mau dinikahkan dengan Narno. Lalu pembantu rumah Kromo, yang dikesankan sebagai pembunuh, tewas. Nenek juga tewas. Terakhir Tina yang dikerjai. Ia dibius dan dibuang ke sebuah gua. Maka berpestalah Cokrosewoyo dengan anak istrinya di rumah Tina.

Tidak berapa lama muncul telegram dari Tika yang mengaku saudara kembar Tina, akan datang. Ny Cokro menyiapkan lemper beracun untuk membunuh Tika. Celakanya racun itu dimakan anaknya sendiri, adik Narno. Tika dikenali oleh Harjanto yang memang diundang sebagai Tina. Dijelaskanlah bahwa Tika meninggal saat masih kecil. Ternyata pembicaraan dikuping sang pembunuh. Ketika hendak pulang, Harjanto dipukul dan pingsan. Muncullah pembunuh yang disembunyikan sepanjang film: Narno yang hendak memperkosa Tina. Pada saat itu Cokro masuk membawa pistol. Maksud hati membunuh Tina, yang tertembak Narno. Dalam keadaan seperti itu Ny. Cokro datang. Cokro menyumpahi istrinya yang bernafsu serakah hingga mendatangkan celaka. Ny. Cokro ditembak suaminya sendiri, yang kemudian roboh sendiri juga.

Catatan

Kopi VHS judul ini dapat diakses dari Koleksi Sinematek Indonesia.