Katalog Titian Serambut Dibelah Tujuh

8.5
Penata musik
Penata gambar
Pak Sulaeman (Mr. Sulaeman)
Sinopsis

Ibrahim, guru muda yang teguh, menemukan kejanggalan-kejanggalan dalam kehidupan kampung yang akan dia tinggali. Hatinya membenarkan apa yang pernah dikatakan musafir tua, yang berkelana dari desa ke desa untuk menambah ilmu atau mengajar, bahwa kehidupan masyarakatnya diibaratkan sebagai layang-layang putus. Pak Sulaeman selaku guru agama dan sesepuh kampung, kehidupannya banyak dipengaruhi kebejatan moral Pak Harun, orang terkaya di kampung itu, yang hidupnya dihiasi perjudian dan perbuatan homoseksual. Cara mengajar agama Sulaeman pun keras dan konservatif. Hal ini berbeda dengan cara pendekatan Ibrahim, hingga ia harus berhadapan dengan guru tua itu. Di samping itu, Ibrahim juga harus berhadapan dengan Arsad, pemuda berandalan yang tidak suka dengan kehadirannya, terutama karena Ibrahim pernah memergoki Arsad ketika memperkosa Halimah, gadis desa yang kemudian dianggap sakit jiwa. Ia juga harus berhadapan dengan istri Pak Harun, Jamilah yang jatuh cinta kepadanya, lalu memfitnahnya. Ibrahim ibarat tengah menyeberang titian serambut dibelah tujuh. Ibrahim berhasil membuka kesadaran kehidupan di kampung itu. Apalagi Arsad dipergoki penduduk tengah berusaha memperkosa gadis lain, hingga penduduk marah. Ibrahim sendiri kena difitnah istri Harun dengan tuduhan memperkosa. Di tengah kerumunan penduduk yang hendak menghukum, muncul lagi sang musafir tua mendudukkan perkara sebenarnya. Salah satu film terbaik dari sutradara Chaerul Umam.

Catatan

Satu dari lima film yang dibiayai Dewan Film Nasional 1981-1982. Empat lainnya: Halimun, Sorta, Lima Sahabat, dan Peristiwa Don Muang (Woyla), yang tak selesai. Ulang buat dari film berjudul sama tahun 1959.Kopi 35 mm / VHS judul ini dapat diakses dari Koleksi Sinematek Indonesia.