Hadidjah, aktris yang mulai berkiprah di film pada akhir tahun 30an, menghembuskan nafas terakhirnya pada Kamis, 10 Oktober 2013, sekitar pukul 05.45 pagi. Ibu dari pemain biola Idris Sardi ini meninggal pada usia 90 tahun di rumah anak keduanya, di bilangan Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Beliau dimakamkan di Pemakaman Menteng Pulo, Jakarta Pusat pada hari yang sama.
Nenek aktor Lukman Sardi ini, lahir di Bugis, Sulawesi Selatan pada 11 Juli 1923. Ia lahir dalam lingkungan keluarga seniman. Mengikuti jejak keluarganya, ia turut terjun ke dunia seni. Ia dikenal sebagai pemain film yang tergabung dalam Java Industrial Film (JIF). Ia kemudian menikah dengan Mas Sardi, seorang ilustrator musik film, yang lalu melahirkan Idris Sardi.
Perjalanan karir Hadidjah di dunia film dimulai lewat film Alang-Alang pada 1939. Tanpa pengalaman berperan sebelumnya, ia diajak untuk menjadi pemeran utama film tersebut. Ia mendampingi Moh Mochtar yang juga baru pertama kali bermain film. Film ini pula yang membawa nama kedua aktor tersebut menjadi populer. Film yang disebut-sebut sebagai jungle film pertama di Tanah Air itu, membuat Hadidjah dijuluki Jungle Woman sedangkan Moh Mochtar mendapat gelar Tarzan van Java.
Selanjutnya, ia menjadi bintang tetap di JIF. Sementara suaminya, Mas Sardi, menjadi tenaga tetap untuk ilustrasi musik. Film-film lainnya yang menjadikan namanya semakin tenar adalah Matjan Berbisik (1940), Rentjong Atjeh (1941), Srigala Item (1940), dan Si Gomar (1941). Dalam beberapa film, ia kembali bermain bersama dengan Moh Mochtar.
Menurut buku Apa Siapa Orang Film Indonesia 1926-1978, Hadidjah hampir tidak main film sama sekali sejak pecah perang. Namun, ia sempat ikut bermain dalam Kembali ke Masjarakat pada tahun 1954. Lalu pada 1973, ia kembali bermain di film Cucu, bersama Halida Hatta, putri dari Bung Hatta. Ia juga ikut muncul dalam satu dua film, antara lain sebagai nenek dalam Manusia Terakhir (1973) dan sebagai pembantu dalam Gaun Pengantin (1974), sebelum bermain dalam film terakhirnya, Ateng Pendekar Aneh (1977).
Selain di dunia film, Hadidjah juga terkenal dengan bakat menyanyi, menari, dan bermain teater. Atas dedikasinya di dunia seni dan perfilman, beliau pernah mendapatkan Piagam Penghargaan dari Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin pada tahun 1976.