Artikel
Sabtu, 07 November 2020, penyelenggara Festival Film Indonesia (FFI) mengumumkan daftar nominasi penerima penghargaan FFI 2020.A
Dalam paparan tentang perkembangan industri film, indikator kuantitatif hanyalah pijakan awal untuk membaca dan memahami kondisi dan pertumbuhan industri. Kumpulan data-data angka tersebut tidak mewakili gambaran utuh keadaan industri dan masih sangat membutuhkan analisis-analisis lain dengan pendekatan multidisiplin-multidimensi.
Buku Pandangan Umum Industri Film Indonesia 2019 dapat diunduh secara cuma-cuma, sebagai referensi perihal analisis tahunan industri film Indonesia.A
Setelah dirawat di RS Pondok Indah, Jakarta, karena komplikasi diabetes sejak Kamis 3 Januari 2019, Edward Pesta Sirait, sutradara puluhan film dan ratusan seri sinetron Indonesia, akhirnya meninggal dunia di ruang perawatannya pada hari Sabtu 12 Januari 2019, pukul 17:58 WIB. Sejak malam harinya jenazah disemayamkan di rumahduka RS Dharmais, Jakarta, lalu dimakamkan pada siang hari Senin 14 Januari di Sandiego Hills, Karawang Barat. Edward, yang disebut Edo oleh teman-temannya, meninggalkan 16 orang kesayangan terdekatnya: isterinya, Gottina Tiapul br Tambunan, empat anak dan empat menantu, serta tujuh cucu.
Seiring dengan pertumbuhan kegiatan perfilman di Yogyakarta, festival film juga lahir dan berkembang atas dukungan penonton. Kehadiran penonton menjamin keberlangsungan peristiwa budaya semacam ini.
Stabilnya pertumbuhan jumlah judul dan penonton film Indonesia turut disumbangkan oleh pertumbuhan industri bioskop di tanah air. Meski saat ini banyak pemain yang terlibat, nyatanya bioskop masih belum dapat diakses oleh semua kalangan masyarakat, baik dari aspek geografis, maupun daya beli.
Terdapat beberapa hal menarik dari perjalanan film Indonesia sepanjang 2017. Pada beberapa indikator seperti jumlah layar dan penonton menunjukkan adanya pertumbuhan. Dari segi jumlah film beredar, terdapat penurunan dibandingkan dengan tahun 2016 tetapi dalam jumlah yang tidak signifikan. Bahkan bila dilihat dari pembagian perolehan penonton, berkurangnya jumlah film beredar di tahun 2017 juga dapat dipandang positif.
Sinematografi film ini berbeda dari film-film remaja lainnya, di sini dunia remaja bukan gambar lembut dan cerah berwarna-warni mencolok yang menyarankan keceriaan dan semacam kenaifan melainkan gambar tajam yang berwarna cenderung realistis dan berkesan kontemplatif.
Tanah Mama produksi Kalyana Shira Foundation dan film pertama sutradara Asrida Elisabet meraih penghargaan terbaik untuk kategori film dokumenter panjang dalam Festival Film Dokumenter yang berlangsung 7-12 Desember 2015 di gedung Societet Taman Budaya Yogya, A IFI-LIP,A dan Tembi Rumah Budaya, Yogya.
Tiga film Indonesia meraih penghargaan dalam Jogja Netpac Asian Film Festival (JAFF) ke10 yang berakhir 6 Desember 2015 malam di Taman Budaya Yogyakarta, meskipun penghargaan tertinggi festival (Golden Hanoman Award) jatuh pada film dokumenter Cambodian Son karya Masahiro Sugano (produksi Kamboja, AS, Perancis dan Inggris). Penghargaan Silver Award diraih oleh Swap karya Remton Siega Zuasola dari Filipina.