Katalog Saputangan Sutra

Wiria Atmaja hidup bahagia dengan istri, Junaeda, dan tiga anaknya. Karena kesetiaan dan kejujurannya, ia diangkat jadi direktur di perusahaan tempatnya bekerja. Suatu hari mereka bertamasya ke Cibodas. Di tempat ini Junaeda tanpa sengaja menjatuhkan saputangan sutranya, yang kemudian ditemukan oleh Saerun, sahabat Wiria, yang sepuluh tahun sebelumnya masuk penjara. Wiria menolak membantunya saat itu. Ketika Junaeda mencari saputangannya, jumpalah dia dengan Saerun. Ketika tahu bahwa Junaeda istri Wiria, Saerun ingin belas dendam dan merebut Junaeda. Lewat jalan berliku, niatnya tercapai. Lewat perempuan nakal bernama Maryam, Wirya jatuh dalam kehinaan. Ia menggunakan uang kantor untuk berjudi dan berfoya-foya. Lalu, ia melarikan diri. Celakanya, baju dan surat-surat keterangan pribadinya dicuri. Dan sang pencuri tewas tertabrak mobil. Kabar yang sampai ke ibu dan istrinya, Wiria meninggal. Saerun berhasil menikahi Junaeda. 15 tahun Wiria bekerja serabutan, tapi dia tetap ingin kembali ke rumah. Maka ia nekat kembali dan dijumpainya istri dan anak-anaknya hidup teraniaya oleh Saerun. Terjadilah perkelahian. Polisi yang sudah lama mencari Saerun, datang menangkapnya. Begitu melihat suaminya masih hidup, Junaeda kaget dan meninggal karena serangan jantung.