Sinopsis

Pemuda congkak Harsono (Rd. Sukarno) menodai gadis Suryani (Nila Djuwita) di perkebunan Megaputih milik keluarga, kemudian pergi ke kota. Abangnya, Sutopo (Rd. Ismail), yang memang mencintai Suryani secara diam-diam, mengambil-alih tanggung jawab. Di kota Harsono ter"eret" wanita genit Sandra. Ketika sadar, Harsono mencekik Sandra. Kematian Sandra kemudian terbukti karena serangan jantung, bukan akibat cekikan. Harsono pulang ke perkebunan. Sutopo berusaha mengembalikan Suryani, yang masih mencintai Harsono. Suryani tetap memilih Sutopo, suaminya.

Catatan

Usmar Ismail mengundurkan diri setelah bikin film kedua (sehabis Harta Karun) di perusahaan (Belanda) South Pacific Film Corporation ini. Rupanya ia mendapat kebebasan hanya dalam memilih cerita belaka, tapi tidak dalam hal-hal lain. Tulis Usmar kemudian (1962), "...tak dapat saya mengatakan, bahwa kedua film itu adalah film saya, (sebab) pada waktu penulisan dan pembuatannya saya banyak sekali harus menerima petunjuk-petunjuk (dari pihak produser) yang tak selalu saya setujui." Usmar menganggap karya pertamanya adalah Darah dan Doa (1950).Kopi 35 mm judul ini dapat diakses dari Koleksi Sinematek Indonesia

Trivia

FFI pertama tahun 1955 menghasilkan aktris dan aktor terbaik Dhalia dan AN Alcaff dalam Lewat Djam Malam (1954).