Tinjauan

Film ini berhasil mengintip isi kepala anak-anak dengan cara yang wajar namun penuh respek. Kegelisahan kanak dalam film ini mutlak pernah dirasakan oleh anak-anak di mana pun.

Film terkait: Lima Elang

Pembuat film terlalu sadar dengan status Bautista sebagai seorang selebriti. Di satu sisi, dapat dipahami apabila Bautista difungsikan pembuat film sebagai materi komersial Simfoni Luar Biasa. Di sisi lain, narasi film berjalan paling optimal justru ketika Bautista tidak diperlakukan sebagai selebriti.

Film terkait: Simfoni Luar Biasa

Apa yang Salman Aristo capai melalui Jakarta Maghrib adalah penceritaan yang solid nan matang, baik dari segi visual maupun naratif.

Film terkait: Jakarta Maghrib

Tumbal Jailangkung sejatinya adalah sebuah cerita tentang moral, yang teknisnya dieksekusi secara rapi. Sayang saja, penggarapan teknis yang rapi tersebut tidak diimbangi dengan penggarapan konten yang orisinil.

Film terkait: Tumbal Jailangkung

Kepergok Pocong tak punya hal lain yang bisa ditawarkan ke penonton: kecuali Aziz Gagap. Singkat kata, ia hanya pindah melawak dari layar kaca televisi ke layar lebar sinema.

Film terkait: Kepergok Pocong

Tak ada yang istimewa dalam True Love. Menonton film ini hanya seperti membaca novel Mira W di layar superbesar dengan harga tiket yang hampir sama dengan harga novelnya.

Film terkait: True Love

Kisah dalam film ini, sejatinya cerita yang inspiratif. Bertahan menghadapi kanker, terutama setelah divonis dokter hanya akan bertahan lima hari, jelas bukanlah hal yang mudah. Sayangnya, perjuangan Keke tersebut digambarkan dalam film sebagai banjir air mata belaka.

Film terkait: Surat Kecil Untuk Tuhan

Kesetiaan pada versi lama menjebak film ini pada solusi usang: menciptakan Satrio sebagai idola baru yang lebih aktual. Sampai-sampai Mas Boy, yang sebagai pengusaha sukses kesempurnaannya justru makin paripurna, harus meng-endorse kehebatan Satrio karena ketidaksempurnaannya.

Film terkait: Catatan Harian Si Boy

Sama seperti film-film pendahulunya, Catatan Harian Si Boy turut menjual mimpi. Bedanya, mimpi tersebut bukan lagi milik seorang seideal Boy saja, tapi sebuah mimpi yang bisa diusahakan bersama.

Film terkait: Catatan Harian Si Boy

Milli dan Nathan tidak hanya menghiraukan lingkungan sekitarnya saja, tapi juga kedewasaan mereka. Akibatnya, mereka menghabiskan 89 menit durasi film hanya untuk main tarik-ulur hubungan.

Film terkait: Milli & Nathan