Totot Indrarto
Mantan praktisi periklanan dan blogger, pernah mengikuti Pelatihan Kajian Sinema FIB-UI (2007). Sejak 2001 menulis kritik film untuk Kompas. Di Festival Film Indonesia (FFI) menjadi nominee Kritik Film (2004), dua kali anggota Komite Seleksi (2005, 2010), dan lima kali anggota juri (2008, 2009, 2010, 2014, 2015). Tiga kali menjadi juri Apresiasi Film Indonesia (2103, 2014, 2016). Ketua Komite FIlm Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) periode 2012-2015.
Siaran pers Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI) periode 2015-2018 secara resmi mengumumkan pengurus barunya. Selengkapnya:
Ketua Umum periode 2011-2014 Firman Bintang terpilih kembali untuk memimpin perkumpulan yang didirikam 1956 dan pada 1976 dikukuhkan Menteri Penerangan sebagai satu-satunya organisasi di bidang produksi film nasional itu. Kini PPFI bukan lagi satu-satunya karena pada 17 Oktober 2013 sebanyak 26 produser mendirikan Asosiasi Produser Film Indonesia (Aprofi).
Mungkin kekurangan saya adalah less productive, tapi kelebihan saya adalah keleluasaan memilih apa yang mau saya bikin. Namun, saya juga mau produktif karena terlalu banyak hal di kepala yang mau dijadikan film, yang mau dibagi.
Masih sangat banyak kabupaten/kota di Indonesia yang masyarakatnya tidak bisa menikmati hiburan bioskop. Padahal belum tentu tidak ada potensi pasar dan pebisnis yang mau membangun bioskop di sana.
2012 adalah tahun yang sulit untuk mengevaluasi industri perfilman Indonesia. Semua yang terlihat mata dan tercatat sebagai data—yang memberi kesan telah terjadi pertumbuhan pesat (sebagai indikator kemajuan)—tidak menggambarkan kondisi sebenarnya.
Tampaknya ada yang salah dengan penyelenggaraan FFI 2012 hingga menimbulkan ketidakpuasan dan reaksi negatif yang meluas dan hampir merata terutama di kalangan pekerja, penggiat, dan pemerhati film nasional.
Tidak sampai seminggu menjelang gelaran tahunan Festival Film Indonesia, dua pejabat yang mengurusi perfilman di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) diganti.
Putrama Tuta bercerita tentang tujuan yang ingin ia capai lewat Catatan Harian Si Boy, proses pengembangan idenya, hingga lika-liku di balik produksi film tersebut.
Perkembangan terbaru mengenai isu impor film di Indonesia dengan tampilnya importir baru dan kompromi tarif bea masuk yang justru menambah kisruh.
Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan meluncurkan lagi dua program pendukungan, pembinaan, dan pengembangan film pendek. Masing-masing berupa insentif kegiatan di dalam negeri dan di luar negeri, yang keseluruhannya bernilai miliaran rupiah
Aria Kusumadewa bisa dibilang ikon film indie di Indonesia. Setidaknya selama sebelas tahun (1999-2009) laki-laki kelahiran 27 September 1963 ini bukan hanya membuat film dan mengedarkan karya-karyanya secara independen, tetapi juga bersuara paling keras menentang kemapanan industri.
Malam Anugerah Piala Citra dan Piala Vidia Festival Film Indonesia (FFI) 2012 dipastikan akan digelar di halaman Benteng Vredeburg, Yogyakarta, 8 Desember mendatang.
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti pada Kamis, 11 Oktober, memperkenalkan satu lagi kegiatan yang bertujuan mendorong kemajuan perfilman Indonesia, yaitu Jambore Film Pendek (JFP) 2012.
Dalam film terbaru mereka, Nia dan Ale menghadirkan pendatang baru Yudi Miftahudin. Pada saat skenario ditulis, Jeremias Nyangoen mengusulkan tokohnya harus berbibir sumbing.
Menjelang tutup tahun 2012 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) gencar menggelar berbagai kegiatan apresiasi dan penguatan sumber daya perfilman. Kegiatan terbaru, pemberian fasilitas produksi film pendek.