Sinopsis

Film ini mengetengahkan remaja-remaja yang mencoba memecahkan keadaan ekonomi yang payah dengan bekerja untuk bisa membiayai sekolah. Sutradara/penulis skenario mencoba meramukan gagasannya itu dalam sebuah cerita dengan sedikit mengontraskan kaya-miskin. Boma yang miskin, berusaha tanam-tanaman untuk bekal masuk perguruan tinggi. Dia pacaran dengan Wulan, yang juga ditaksir oleh Majid, putra tunggal usahawan besar. Konflik dibangun atas dasar urusan ini. Majid menyudutkan Boma dengan mencuri mesin ketik kantor ayahnya, Herman yang jadi tanggung jawab ayah Boma. Maksudnya tercapai. Ayah Boma dipecat, sementara Boma harus menghidupi keluarganya dan jauh dari Wulan. Ketika tahu kelakuan Majid, Herman marah dan mengusirnya. Sebaliknya, Boma diterimanya sebagai pegawai yang dipercayai menangani pertamanan, proyek perusahaannya. Majid yang lalu hidup menumpang kawannya, berubah sikap dan tekun belajar. Semua lulus sekolah dan masuk perguruan tinggi. Boma dan Wulan tentu saja makin lengket.

Catatan

Menurut Ismail Soebardjo, film ini merupakan rangkaian terakhir dari trilogi karyanya dengan tema remaja. Dua yang terdahulu adalah Remaja 76 dan Binalnya Anak Muda.