Sinopsis

Ujung (permainan saling pukul dengan cambuk) merupakan tradisi di suatu desa di Jawa Timur. Tapi, cambuk itu jadi alat teror bagi Suro (Rendra Karno) untuk menguasai desa. Karena ditinggal ayahnya, yang mati dalam pertarungan ujung, Kasan (Bambang Irawan) dianjurkan ibunya agar jadi petani saja. Usaha Kasan menyuburkan tanah dianggap tantangan oleh Suro, karena Kasan berhasil meyakinkan penduduk desa lain. Mereka bahkan berhasil membuat kincir untuk mengalirkan air pada tanah mereka yang tandus. Ada masalah lain muncul: Marni (Aminah Cendrakasih) yang mencintai dan dicintai Kasan, tidak disetujui ayahnya, Suro, dan dijodohkan dengan Karnen (Sukarno M. Noor), anak buah Suro. Setelah disiksa Karnen barulah Kasan belajar main ujung. Yang bikin Suro berang adalah perginya Marni ke rumah Kasan, tapi ternyata diculik pendekar lain. Setelah bebas, Marni tak mau pulang. Maka Kasan menantang duel Suro. Duel dimenangkan Kasan. Suro dibujuk Marni agar menyerah, hingga tidak mati. Maka seluruh desa jadi damai dan bertani.

Catatan

Karena ditolak sensor, Perfini terpaksa "mengubahnya", hingga versi baru dapat diterima sensor. Batal ikut FFA 1958 Manila, karena ter"tahan" sensor Indonesia.Kopi 35 mm / VHS judul ini dapat diakses dari Koleksi Sinematek Indonesia.